Rute Proyek Jalan Poros Alai-Mengkikip Kepulauan Meranti Diubah, Trase Lama Bisa Sedot Dana Hingga Rp 2,4 Triliun
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pembangunan ruas Jalan Poros Alai-Mengkikip, Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti akan dievaluasi dan diubah menggunakan trase (rute) baru yang memangkas jarak lebih dekat. Perubahan trase itu dikarenakan kondisi alam yang menyebabkan pembangunan tidak bisa dilanjutkan.
Sekian lama terbiarkan, membuat ruas jalan sepanjang 42 kilometer itu semakin memprihatinkan, bahkan air merendam sudah mencapai ketinggian pinggang orang dewasa.
Perubahan trase itu diketahui saat Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau Masrul Kasmy berkunjung ke lokasi, Kamis (4/5/2023). Dalam peninjauan ruas jalan Provinsi Riau di Desa Tanjung Peranap itu, Masrul didampingi tokoh masyarakat Kepulauan Meranti, Wan Abu Bakar dan Said Hasyim.
Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, M Arief Setiawan mengatakan pihaknya tiap tahun selalu menganggarkan pembangunan ruas jalan ini. Hanya saja dengan kondisi alam yang tak memungkinkan membuat anggaran terserap lebih banyak, sementara pekerjaan tak kunjung selesai.
Padahal pada tahun 2017 sudah dialokasikan sebesar Rp 40 miliar lebih oleh Pemerintah Provinsi Riau untuk melanjutkan pembangunan Jalan Alai-Mengkikip tersebut. Sebelumnya tahun 2016 juga digelontorkan sebanyak Rp52 miliar, tetapi hasilnya masih belum maksimal. Tahun 2021 digelontorkan lagi anggaran sebesar Rp 11 miliar lebih.
Disebutkan, dengan trase baru ini, jalan menjadi pendek dan biaya untuk membangun juga lebih ekonomis. Namun jika dipaksakan untuk menyelesaikan di jalur yang lama membutuhkan dana tak sedikit, yaitu sebesar Rp 2,4 triliun.
"Jadi kami tiap tahun ada pekerjaan di ruas ini, tapi memang dari kondisi keuangan tidak bisa diselesaikan. Hampir 13 kilometer dari hasil DED jalan itu terendam banjir. Jika dipaksakan untuk tetap dibangun, maka butuh dana besar Rp 2,4 triliun," kata Arief.
Dari hasil koordinasi dengan pihak Kabupaten Kepulauan Meranti, kata Arief, trase jalan tersebut akan diubah. Sehingga nantinya jalan tidak lagi melewati daerah genangan dan harus melewati areal tanah dan jalan perusahaan milik PT ITA.
"Untuk itu kita perlu merubah trase yang telah di SK kan pada tahun 2017 lalu, kebetulan tahun ini kita ada revisi SK Gubernur Riau yang merevisi semua ruas jalan provinsi yang dilakukan perubahan 5 tahun sekali," jelasnya.
Dikatakan Arief, meski trase jalan akan diubah, namun pekerjaan di ruas Alai-Mengkikip terus digesa. Untuk tahun ini, akan dibangun sepanjang lebih kurang 3 kilometer.
"Perkiraan kami tahun depan mungkin sudah sampai di simpang 4 perusahaan," ujarnya.
Sementara itu Plt Kadis PUPR Kepulauan Meranti, Rahmat Kurnia ST didampingi Sekretaris Fajar Triasmoko MT mengucapkan terimakasih ke Pemprov Riau yang telah memberikan perhatian ke kabupaten termuda di Riau itu.
Pemkab Kepulauan Meranti melalui Dinas PUPR, kata Rahmat Kurnia, sangat mendukung upaya ini. Supaya akses menuju Kepulauan Meranti bisa secepatnya terbuka luas dan perekonomian bisa meningkat pesat.
Nantinya, kata lelaki yang akrab dipanggil Aang itu lagi, pihaknya secepatnya akan berkoordinasi dengan perusahaan dan pihak terkait agar trase baru bisa segera terwujud dan bisa dibangun oleh Dinas PUPR Riau.
"Karena waktu itu menghabiskan anggaran terlalu besar dan kemungkinan untuk menyambungnya terlalu lama, tentunya ini harus ada langkah baru, dan kebetulan ada trase yang memungkinkan dan itu sudah ada hibahnya dari masyarakat untuk dijadikan jalan," katanya.
Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Riau Masrul Kasmy mengatakan pihaknya berkomitmen membantu untuk membangun infrastruktur di Kepulauan Meranti, karena kabupaten itu sudah selayaknya mendapatkan bantuan dari provinsi.
"Senyatanya Kepulauan Meranti harus mendapatkan bantuan. Banyak yang harus dilakukan untuk daerah yang tertinggal, terdepan dan wilayah yang merupakan daerah otonom baru," kata Masrul.
Tokoh masyarakat Riau, Wan Abu Bakar mengharapkan Pemprov Riau menggesa pembangunan jalan tersebut untuk menggerakkan roda perekonomian.
"Harusnya sudah menjadi program gubernur Riau. Saya tokoh masyarakat Riau dan Meranti mengharapkan ini bisa memberikan manfaat yang besar untuk memangkas rentang kendali apalagi bagi sektor ekonomi sehingga kabupaten ini tidak terisolasi lagi," tukasnya. (R-01)