6 Tragedi Harimau Memangsa Manusia di Riau Setahun Terakhir, 3 Korbannya Tewas Kepala Terpisah dari Tubuh
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Konflik satwa liar khususnya harimau Sumatera di wilayah Riau tampaknya sudah menjadi rutinitas. Otoritas terkait dinilai kewalahan dan gagal dalam melakukan pencegahan, berbarengan dengan laju deforestasi kawasan hutan yang kian massif.
Kejadian konflik harimau dengan manusia di Riau didominasi terjadi pada areal konsesi hutan tanaman industri (HTI) akasia dan eukaliptus. Di Riau, dua raksasa HTI didominasi oleh afiliasi APRIL (RAPP Grup) dan APP (Sinarmas Forestry). Tragedi pemangsaan manusia oleh harimau juga terjadi pada lahan perkebunan yang dikelola masyarakat.
Berdasarkan catatan SabangMerauke News, selama setahun sejak Februari 2022 hingga April 2023, sedikitnya terjadi 6 kasus konflik antara harimau dengan manusia di Riau. Aksi pemangsaan itu menewaskan 4 orang dan dua lainnya mengalami luka serius. Yang bikin miris, 3 korban tewas dalam kondisi mengenaskan yakni kepala terpisah dari tubuh korban.
Kejadian terbaru yakni tewasnya Andi (33), warga Kampung Rempak, Siak pada Kamis (20/4/2023) lalu. Korban tewas secara mengenaskan dengan kondisi kepala terpisah dari tubuhnya.
Berikut 6 kejadian harimau memangsa manusia di Riau dalam setahun terakhir:
1. Korban Pekerja PT Satria Perkasa Agung
Pada Sabtu, 5 Februari 2022 lalu, seorang pekerja di perusahaan kehutanan grup Sinar Mas Forestry tewas dengan kondisi tubuh yang tercabik-cabik dan rusak akibat amukan harimau.
Kejadian serangan mematikan itu dilaporkan berada di areal konsesi PT Simpang Kanan di Pulau Muda, Teluk Meranti, Pelalawan, Riau. Korban bernama Tugiyat (41) yang merupakan operator pemotong kayu (chainsaw).
"Kejadiannya di distrik Simpang Kanan, dimangsa oleh harimau. Ada satu rombongan pekerja, tapi seorang korban tak balik-balik hingga sore, maka dicari dan ketemu sudah menjadi mayat," kata warga Teluk Meranti, Tony Bono yang menghubungi rekan dia di TKP (6/2/2022) silam.
Dari penemuan korban di lapangan, katanya, kondisinya sangat mengerikan. Kepala korban terpisah dari tubuhnya hingga lima meter. Jantung, betis sebelah kiri habis, dan beberapa bagian tubuh sudah tak ada lagi, diduga dimakan harimau.
Sementara itu informasi dari pihak kepolisian seperti yang disampaikan Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq melalui Kasubag Humas AKP Edy Haryanto, menyebutkan peristiwa terjadi di Areal PT Satria Perkasa Agung masuk wilayah Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir, tepatnya di kanal 28 Simpang Kanan.
Hasil pengecekan kepolisian menemukan bahwa kepala korban putus dan kaki sebelah kiri korban hanya tinggal tulang.
2. Tragedi Giam Siak Kecil
Seorang warga Seberang Pulau Teluk Padi Km 68 Desa Tasik Tebing Serai Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, Rabu (6/4/2022) silam. Diduga pria bernama Indra itu tewas diserang Harimau.
Kapolsek Pinggir, Kompol Maitertika menyebut lokasi kejadian berada di kawasan hutan konservasi (Giam Siak Kecil (GSK).
Meitertika mengatakan korban ditemukan warga sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu kondisi korban sudah tidak bernyawa dalam semak belukar dengan posisi badan terlentang.
"Kepala dan badan keadaan terpisah jarak 1,5 meter. Pundak kiri dan kanan koyak dimakan binatang buas (harimau). Kondisi mayat ditemukan 20 meter dari tempat jeratan Rusa," jelas Meitertika.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, ayah seorang anak itu izin kepada istrinya pergi ke seberang Pulau Teluk Padi untuk membersihkan ladang dan melihat jerat rusa pada Selasa (5/4/2022) sekitar pukul 06.00 WIB. Namun hingga pukul 18.30 WIB, korban tak kunjung pulang ke rumahnya.
Istri korban bernama Erna (30) coba menghubungi handphone suaminya tapi tidak diangkat. Khawatir, sekitar pukul 20.00 WIB, istri korban menghubungi orang tuanya dan memberitahu kalau korban belum pulang ke rumah dari membersihkan ladang dan menjerat rusa.
Mertua korban meminta bantuan warga setempat untuk melakukan pencarian. Pada pukul 23.00 WIB, puluhan warga berangkar menuju seberang Pulau Teluk Padi menggunakan perahu bot untuk mencari korban. Pencarian korban dilakukan hingga pukul 02.00 WIB namun korban tidak ditemukan juga.
Pada Rabu sekira pukul 07.00 WIB, kembali berangkat menggunakan perahu bot untuk mencari korban. Sesampai di TKP masyarakat menyebar dan berhasil menemukan mayat korban dengan posisi terlentang dan kepala terpisah dengan jarak 1,5 KM. Di TKP juga ditemukan ada jejak tapak kaki diduga Harimau.
"Mayat korban ditemukan berjarak dari 20 meter dari jerat rusa, di semak belukar. Di TKP juga ditemukan ada 1 ekor rusa yang terjerat," kata Meitertika.
3. HTI Teluk Meranti, Pelalawan
Harimau sumatera kembali mengamuk dan merenggut nyawa seorang ibu rumah tangga di Desa Pulau Muda, Teluk Meranti, Pelalawan.
Kejadian tragis tersebut itu dilaporkan terjadi pada Jumat (19/8/2022) lalu di areal hutan tanaman industri (HTI) pemasok bahan baku kayu. Korban juga merupakan tenaga kerja di perusahaan HTI tersebut bersama dengan suaminya.
Korban diketahui bernama Sofiana Manik (44). Jasadnya baru ditemukan keesokan harinya yakni Sabtu (20/8/2022) kemarin di dekat kanal kawasan HTI tersebut. Kondisi tubuh korban dilaporkan sudah tercabik-cabik dan memprihatinkan.
Kepala BBKSDA Riau, Genhan S Hasibuan membenarkan adanya kejadian mengenaskan tersebut. Ia menerangkan, kejadian konflik mematikan itu berdasarkan keterangan yang diperoleh, dilihat langsung oleh suami korban. Pihaknya meminta agar warga atau pun pekerja berhati-hati.
4. HTI PT Peranap Timber
Kejadian harimau sumatera memangsa manusia kembali terjadi di kawasan hutan tanaman industri (HTI) Pelalawan. Seorang pekerja diserang si raja hutan hingga menderita luka-luka serius pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Dilaporkan, kejadian tersebut menimpa buruh sektor kehutanan PT Rimba Prima Mas (RPM) yang diduga merupakan rekanan pemegang konsesi hutan PT Peranap Timber.
Korban pekerja bernama Nihar (41) di Desa Seraping, Kuala Kampar, Pelalawan. Korban sore itu hendak membuang air kecil ke kamar mandi di belakang barak.
Pada saat keluar dari pintu barak dan berjalan ke arah kamar mandi, tiba-tiba ia dikagetkan dengan adanya seekor harimau sumatera di depannya. Diduga, harimau itu pun terkejut hingga langsung menyerang Nihar.
"Harimau itu melakukan perlawanan dan mencakar beberapa bagian tubuh Nihar," kata Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman S Hasibuan, Senin (5/9/2022).
Nihar lantas dibawa ke klinik mitra perusahaan tempatnya bekerja. Sekujur tubuhnya mengalami luka cakar. Selanjutnya korban pun dievakuasi ke RSUD Selisih Pangkalan Kerinci pada Minggu (4/9/2022) lalu. Nihar mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat serangan dan cakaran yang terjadi kepadanya.
5. HTI PT Arara Abadi
Satwa liar harimau Sumatera menyerang seorang pekerja kontraktor PT Arara Abadi, Adi Saputra (37) di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Sabtu (22/10/2022) lalu.
Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan melalui menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat seluruh pekerja tidur. Korban tiba-tiba terbangun dan melihat ada seekor harimau berjarak sekitar 2 meter darinya.
Korban sontak berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya dan membuat harimau terkejut. Satwa loreng tersebut seketika menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk.
"Saat diserang, tangan kiri korban memegang kaki harimau dan tangan kanan korban memegang badan satwa sebagai upaya perlawanan. Namun kepala korban sudah terkena cakaran kaki kiri satwa," terang Genman Minggu (23/10/2022).
Korban dan pekerja lainnya mencoba untuk mengusir harimau, namun harimau tersebut enggan pergi dan malah masuk ke dalam kamp dan mengitarinya.
Usai harimau berhasil dihalau, korban segera dibawa ke klinik perusahaan untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis. Akibat diserang harimau tersebut korban mengalami luka robek di kepala atas sehingga mendapatkan 20 jahitan.
6. Penderes Karet di Siak Tewas
Kebrutalan harimau Sumatera kembali menewaskan seorang warga Siak bernama Andi (33) pada Kamis (20/4/2023). Korban ternyata saat dimangsa sedang menderes karet ditemani ibunya.
Adapun peristiwa tragis tersebut terjadi di Kampung Rempak, Siak. Kapolsek Siak, Kompol Syafril mengatakan saat kejadian korban dan ibunya sedang menderes karet di kebun mereka.
Namun beberapa saat kemudian sang ibu tidak lagi mendapati putranya di ladang. Sang ibu panik dan berusaha mencari namun dan menemukan anaknya.
Hingga akhirnya di sekitar lokasi menderes, ditemukan ceceran darah yang diduga kuat merupakan darah korban. Sang ibu lantas meminta pertolongan warga sekitar kampung untuk menemukan putranya.
Berjarak sekitar 500 meter dari ceceran darah, jenazah korban berhasil ditemukan warga dan polisi.
Sementara, kepala korban berada sekitar 100 meter dari lokasi ditemukannya jenazah Andi. Saat ditemukan, kepala korban sudah dikerubungi semut.
"Tubuh korban ditemukan sekitar 500 meter dari ceceran darah. Kepalanya ketemu dengan jarak sekitar 100 meter, sudah bersemut juga," kata Kompol Syafril kepada media.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Siak. Kini, korban sudah dibawa keluarga ke rumah duka di Kampung Rempak, Siak. (*)