Bupati Adil Ditangkap KPK, Wabup Asmar Ambil Alih Sementara Pemerintahan Kabupaten Meranti: Kalau Saya Salah, Tolong Jangan Diejek!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Wakil Bupati Meranti AKBP (Purn) H Asmar sementara mengambil alih roda pemerintahan di kabupaten tersebut. Langkah ini untuk memastikan roda pemerintahan daerah di Negeri Sagu ini tetap berjalan dengan efektif.
Hal tersebut disampaikan H Asmar usai mengumpulkan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab, Jumatt (7/05/2023) siang tadi.
Menurut Asmar, walaupun Bupati Adil tertangkap namun roda pemerintahan harus tetap jalan.
"Secara tidak langsung tentunya saya yang memimpin pemerintahan sekarang. Maka dengan itu saya panggil semua kepala OPD yang ada. Saya harus memastikan roda pemerintahan tetap jalan," ujarnya.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Sekretaris Daerah, Bambang Suprianto itu, Asmar menegaskan dirinya meminta tunjuk ajar jika dirinya salah dalam memimpin.
"Saya butuh dukungan dan dorongan dari kawan-kawan semuanya dalam menjalankan roda pemerintahan ini. Kalau saya salah, tolong diajarkan dan jangan diejek," ujarnya.
Dikatakan Asmar, dirinya tidak bisa menjelaskan dan memberikan keterangan terkait dengan penangkapan Bupati M Adil.
"Kalau itu saya tidak ikut campur, yang jelas kita tunggu lah hasil dari pers rilis yang disampaikan oleh KPK nantinya.Yang terpenting, roda pemerintahan tetap jalan," ucapnya.
Sebelumnya Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (6/4/2023) malam.
KPK mengonfirmasi kasus yang menjerat Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil yang ditangkap tangan, Kamis (6/4/2023) malam kemarin. Bupati Adil disebut terjerat suap layanan jasa umroh dan pemotongan uang pengganti (UP).
"Suap pengadaan jasa umroh,” kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, Jumat (7/4/2023).
Selain itu, KPK juga menduga Adil melakukan korupsi terkait pemotongan Uang Pengganti dan Ganti Uang Persediaan (UP dan GUP).
“Pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang persediaan (UP dan GUP) dipotong 5-10 persen,” ujar Ghufron.
Menurutnya, sejauh ini dua dugaan tindak pidana korupsi itulah yang ditemukan KPK. Lembaga antirasuah akan mengembangkan perkara ini lebih lanjut.
“Itu yang ter-capture awal selanjutnya kami kembangkan,” tuturnya.
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sejumlah uang dalam penangkapan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, Kamis (6/4/2023) malam kemarin di Selatpanjang, Riau. Namun, tim KPK masih menghitung uang tersebut dan dikonfirmasi kepada beberapa pihak yang diamankan.
"Untuk bukti uang, sementara kami pastikan tim juga mengamankannya," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri, Jumat (7/4/2023).
Ali Fikri menegaskan, penanganan kasus korupsi tak memandang jumlah uang yang diamankan.
"Jumlah uang besar ataupun kecil itu bukan utama dalam pembuktian unsur korupsi," katanya.
Penangkapan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil merupakan operasi tangkap tangan (OTT) pertama yang dilakukan KPK di tahun 2023 ini. Selain menangkap Bupati Adil, pada Kamis (6/4/2023) tadi malam, puluhan pejabat Kabupaten Meranti juga diamankan.
Ali Fikri menyebut ada puluhan orang yang terjaring KPK dalam OTT di Selatpajang, ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti tadi malam. Namun ia tak merinci daftar pejabat dan para pihak yang ikut diamankan. Bahkan, seorang pejabat BPK Perwakilan Riau M Fahmi turut diamankan dan dibawa ke Jakarta.
"Puluhan orang pejabat strategis di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti yang ditangkap KPK. Termasuk juga ada pihak swasta," kata Ali Fikri
Saat ini, Bupati Adil dan sejumlah orang yang ditangkap dibawa langsung ke Jakarta oleh KPK untuk melanjutkan pemeriksaan. KPK memiliki waktu 1 kali 24 jam untuk menetapkan status hukum mereka yang di OTT.
Dibawa Pakai Speedboat
Sebelumnya diwartakan, tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi penindakan di Kepulauan Meranti, Kamis (6/4/2023) malam kemarin.
Seorang saksi kepada SabangMerauke News menyebut Bupati Adil dibawa dari rumah dinasnya di Jalan Dorak, Selatpanjang oleh penyidik KPK didampingi personil kepolisian.
Ia tampak keluar sambil membawa tas berisi pakaian. Kemeja lengan panjang corak kotak-kotak membalut tubuhnya. Di dalamnya ia mengenakan kaos putih. Ia turun lebih awal untuk masuk ke dalam speedboat yang membawanya ke Pekanbaru.
Sebuah foto menunjukkan Bupati Adil diduga sedang berada di dalam speedboat. Ia terlihat bersandar dan tubuh agak lemas. Matanya terlihat agak sayu.
Bupati Adil dibawa ke Pekanbaru menggunakan speedboat melalui pelabuhan Nursyaadah Jalan Tebingtinggi, Selatpanjang. Kondisi di pelabuhan tersebut juga dijaga ketat. Terpantau Kapolres AKBP Andi Yul Lapawesean Tendri Guling bersama beberapa pejabat polres berada di pelabuhan.
Kapal cepat ini akan membawa Adil bersama tim penyidik KPK ke Pekanbaru melalui Pelabuhan Tanjung Buton. Saat ini, belum diketahui apakah Jumat (7/4/2023) pagi ini, Bupati Adil sudah diterbangkan ke kantor KPK di Jakarta.
Sementara itu, sejumlah ruangan di Kantor Bupati Kepulauan Meranti juga sudah disegel. Segel tertempel di depan pintu tertulis 'Dalam Pengawasan KPK'.
Adapun ruangan di Kantor Bupati yang disegel KPK di antaranya ruangan Sekretaris Daerah, ruangan Kepala Bagian Umum, Bagian Prokopim, dan Kesra.
Selain kantor bupati, Kantor PUPR dan Kantor BPKAD Kepulauan Meranti dikabarkan juga disegel oleh komisi antirasuah tersebut.
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari KPK soal operasi yang dilakukan di Kepulauan Meranti. Juru bicara KPK Ali Fikri belum merespon pesan konfirmasi.
Bupati Adil sudah dihubungi via WhatsApp. Nada panggilan masuk, namun tak diangkat.
Sekda Kabupaten Kepulauan Meranti Bambang Suprianto mengaku tidak tahu peristiwa penangkapan tersebut.
Namun, ia sempat menyebut kalau penyegelan yang dilakukan KPK berkaitan dengan kegiatan di sekretariat daerah.
"Saya tidak tahu, tapi yang jelas itu berkaitan dengan kegiatan di sekretariat," kata Bambang. (R-01)