PT PPLI Respon Kematian 3 Pekerjanya di Blok Rokan: Kami Sedang Mendalami Motif!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) mengonfirmasi kasus tewasnya 3 pekerja di CMTF Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir, Jumat (24/2/2024). Manajemen menyebut sedang melakukan investigasi bersama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan SKK Migas.
"Sehubungan dengan insiden yang terjadi di lokasi Balam, Kelurahan Bangko Bakti hari ini, PPLI saat ini dibantu oleh PHR dan SKKMigas masih melakukan investigasi," terang Arum Tri Pusposari, PR & Legal Manager PT PPLI dalam keterangan tertulis, Jumat malam ini.
Arum menyebut peristiwa kematian 3 pekerja terjadi pada jam istirahat, dimana tidak ada jadwal kegiatan untuk berada dalam area kejadian.
"Maka kami sedang mendalami motif dari para korban sehingga insiden tersebut bisa terjadi," tambahnya.
BERITA TERKAIT: Blok Rokan Makan Korban Lagi, 3 Pekerja Dikabarkan Tewas Masuk ke Kontainer Limbah
Atas kejadian tersebut, jajaran direksi dan manajemen PPLI beserta seluruh karyawan, kata Arum, menyampaikan duka cita mendalam. Pihaknya telah berkordinasi dan menyampaikan informasi kematian pekerja kepada pihak keluarga dan terus melakukan pendampingan terhadap keluarga dan telah menyiapkan santunan kepada keluarga almarhum.
"Kami mendukung upaya investigasi yang dilakukan," tutup Arum.
Kematian 3 Pekerja
Diwartakan sebelumnya, insiden dugaan kuat kecelakaan kerja di Blok Rokan kembali memakan korban jiwa. Dilaporkan, sebanyak 3 pekerja diduga merupakan buruh PT PPLI tewas, Jumat (24/2/2023) siang tadi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketiga pekerja tersebut jatuh ke dalam kontainer limbah. Foto-foto yang beredar mengungkap penampakan jenazah ketiga pekerja sudah mengapung di dalam kontainer berisi cairan.
Dilaporkan, peristiwa terjadi di lokasi bernama CMTF Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir.
Salah satu masyarakat Bangko Bakti, Yusuf membenarkan adanya kecelakaan kerja yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia.
"Iya bang, ini masih mengevakuasi korban," kata Yusuf saat dihubungi SabangMerauke News, Jumat (24/2/2023) petang.
"Kami tidak dikasih masuk lokasi, yang saya dengar ada 3 orang," tambah Yusuf.
Sementara itu, Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto melalui Kasat Reskrim AKP Reza Fahmi membenarkan adanya kecelakaan kerja yang terjadi di area operasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) tersebut.
"Anggota sudah menuju ke TKP di PHR," terang AKP Reza.
Berdasarkan pesan yang beredar, tiga korban yang tewas bernama Hen, Des dan Ad. Namun, soal identitas korban belum diketahui secara pasti. Informasi menyebut, dua pekerja berasal dari Sumatera Barat dan seorang lagi dari Pulau Jawa. Namun hal ini belum dapat dikonfirmasi.
Vice President Corporate Affairs PHR wilayah kerja Rokan, Rudi Ariffianto belum dapat memberikan penjelasan soal peristiwa ini.
"Segera kami kabari informasinya," balas Rudi via pesan WhatsApp sore tadi.
Kecelakaan kerja di lingkungan Blok Rokan menjadi sorotan pasca alih kelola dari tangan PT Chevron ke PHR pada 9 Agustus 2021 lalu. Soalnya, sejak Juli 2022 hingga Januari 2023, dilaporkan telah terjadi 7 kecelakaan kerja yang menyebabkan 7 nyawa pekerja tewas. Seorang di antaranya merupakan pegawai PHR sementara 6 lainnya adalah buruh mitra kerja PHR.
Kasus kecelakaan kerja ini telah menyebabkan 2 pejabat teras PHR dicopot. Keduanya yakni Exevutive Vice Presiden Upstream Business Feri Sri Wibowo dan Exevutive Vice Presiden Business Support Fransjono Lazarus pada awal tahun ini.
Dengan demikian, dengan adanya tiga korban dalam kasus terbaru ini, total pekerja yang tewas di Blok Rokan sudah mencapai 10 orang.
Disnaker Riau Lakukan Investigasi
Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau telah menerima laporan soal kematian 3 pekerja di Blok Rokan, Jumat (24/2/2023). Tim khusus langsung diterjunkan malam ini ke lokasi kejadian.
"Tim sudah menuju ke lapangan langsung malam ini. Kami sudah mendapat laporannya," kata Kepala Disnaker Riau, Imro Rosyadi, Jumat malam.
Imron menjelaskan, malam ini juga tim akan langsung melakukan investigasi malam.
"Langsung pemeriksaan malam ini," tegasnya.
Imron belum dapat memberi penjelasan soal kronologi kejadian. Menurutnya, informasi perkembangan kasus ini diketahui usai tim sampai di lokasi kejadian.
"Nanti akan infokan lebih lanjut," jelasnya.
Profil PT PPLI
Kematian 3 pekerja di Blok Rokan, Jumat (24/2/2023) disorot banyak pihak. Kasus dugaan kuat kecelakaan kerja ini menambah daftar hitam tewasnya pekerja sejak Blok Rokan diambil alih dari tangan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) lalu diserahkan ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021 lalu.
Terhitung dalam delapan bulan terakhir sejak Juli 2022 hingga Jumat (24/2/2023), Blok Rokan telah menelan sebanyak 10 korban buruh migas.
Kematian 3 pekerja pada Jumat siang tadi di CMTF Balam Selatan, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir melambungkan nama PT PPLI. Ketiga pekerja yang tewas diduga merupakan karyawan dari perusahaan tersebut. Berdasarkan foto-foto jenazah pekerja yang beredar luas, para korban mengenakan seragam bertuliskan PPLI.
Dilansir dari laman website perusahaan ppli.co.id, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) merupakan perusahaan yang telah lama berdiri sejak puluhan tahun lalu. Fokus bisnisnya berkaitan dengan limbah. Meliputi layanan pengumpulan, daur ulang, pengolahan, dan pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) serta limbah non-B3.
Sebanyak 95% saham PPLI dimiliki oleh DOWA, sementara 5% dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. PPLI merupakan anak perusahaan dari DOWA Eco-System Co. Ltd., perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan lingkungan dan daur ulang, dan sepenuhnya dimiliki oleh DOWA Holdings Co. Ltd.
Grup ini telah berdiri sejak tahun 1884 sebagai perusahaan pertambangan dan peleburan logam di Jepang, dan sekarang berfokus pada daur ulang sumber daya, pengelolaan limbah, perbaikan tanah, dan konsultasi lingkungan.
PPLI memiliki klien di berbagai sektor. Antara lain perusahaan minyak dan gas, perusahaan layanan minyak dan gas, perusahaan pertambangan, industri pulp dan kertas, industri tekstil, industri plastik, industri kimia, mesin, dan logam, industri otomotif, industri elektronik, barang konsumsi, industri makanan dan minuman, industri kesehatan dan perhotelan, serta pemerintah dan layanan umum lainnya.
Dalam situs resminya, PPLI dipimpin oleh Yoshiaki Chida sebagai Presiden Direktur. Sementara, Bayu Setyawan sebagai Direktur Migas dan Logistik, Machmud Badres sebagai Penasihat Eksekutif, Ilham Malik sebagai Komisaris, Yurnalisdel sebagai General Manager Sales Industrial, Hiroki Eto sebagai Direktur Keuangan, Tetsuya Yumoto sebagai Direktur Operasional, Syarif Hidayat sebagai Penasihat Eksekutif, Elpido sebagai General Manager Teknis dan SHEQ, serta Tinus Garnida sebagai General Manager Administrasi. (*)