1.700 Ton Ikan Mati Mengapung di Danau Maninjau, Ini Penyebabnya
SabangMerauke News, AGAM - Jumlah ikan mati di Danau Maninjau, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi 1.705 ton. Angka ini naik setelah adanya tambahan 250 ton kematian pada Kamis (30/12/2021).
"Sebanyak 250 ton ikan mati itu tersebar di Nagari Maninjau 50 ton dan Nagari Bayua 200 ton," kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira, Jumat (31/12/2021).
Rosva Deswira menambahkan, sebanyak 250 ton ikan mati berasal dari puluhan keramba jaring apung milik puluhan petani.
Dia melanjutkan, kematian ikan itu akibat curah hujan tinggi disertai angin kencang sehingga oksigen berkurang di danau vulkanik itu.
"Dengan kondisi ini, ikan menjadi pusing dan mati. Setelah itu, bangkai ikan mengapung ke permukaan danau," kata dia.
Sementara itu, kerugian akibat kematian ikan ini mencapai Rp34,1 miliar, karena harga ikan di tingkat petani Rp20.000 per kilogram.
Sebanyak 1.705 ton ikan mati tersebar di tujuh nagari atau desa adat di sekitar Danau Maninjau yakni Nagari Koto Malintang 520 ton, Nagari Tanjung Sani 330 ton, Nagari Koto Kaciak 300 ton, Nagari Bayua 220 ton.
Sedangkan di Nagari Maninjau 65 ton, Nagari Sungai Batang 50 ton dan Nagari Koto Gadang 220 ton. (*)