Di Balik Kecantikannya yang Jadi Sorotan di Forum G20 Bali, Istri Presiden Korsel Punya 7 Skandal, Apa Saja?
SABANGMERAUKE NEWS - Nama Kim Keon Hee, istri Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, tengah menjadi sorotan sejak kehadirannya di Bali untuk mendampingi sang suami di gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Sebagian besar masyarakat Indonesia memuji kecantikan Kim Keon Hee di usianya yang sudah 50 tahun.
Meski begitu, di Negeri Ginseng, cukup banyak pihak yang mengkritiknya lantaran sempat terseret sejumlah skandal. Berikut tujuh skandal yang menyeret ibu negara Korsel itu:
1. Pemalsuan Curiculum Vitae
Kim Keon Hee pernah tersandung kasus dugaan pemalsuan CV atau resume. Kim dituduh memalsukan atau melebih-lebihkan kredensialnya pada resume yang dia kirim ke dua universitas lokal pada 2007 dan 2013. Saat itu ia melamar untuk mengajar di sana.
Di Universitas Wanita Suwon (2007), Kim mengaku menjabat sebagai direktur Asosiasi Industri Game Korea selama tiga tahun sejak 2002 padahal asosiasi itu didirikan pada 2004.
Kemudian di Universitas Anyang (2013), Kim berbohong dengan mengaku menang hadiah utama dalam kategori animasi Penghargaan Konten Korea tahun 2004.
Terkait hal ini, Yoon Suk Yeol yang saat itu masih menjadi calon presiden meminta maaf atas keributan yang terjadi.
"Saya minta maaf telah membuat masyarakat khawatir dengan kontroversi seputar istri saya. Saya menyatakan dengan jelas bahwa, terlepas dari alasannya, fakta bahwa kredensial dinyatakan secara tidak akurat dan menimbulkan kontroversi dengan sendirinya tidak sejalan dengan keadilan dan akal sehat yang saya khotbahkan," kata Yoon, seperti dikutip Yonhap.
2. Ancam Jurnalis yang Kritik Suami
Kim pernah mengancam untuk "memenjarakan semua wartawan" yang mengkritik Yoon, suaminya.
"Jika saya berhasil sampai ke Gedung Biru, saya akan memenjarakan mereka semua," kata Kim, seperti dikutip The Strait Times.
Saat itu, Yoon masih belum menjadi presiden. Kim lalu mengatakan outlet-outlet media yang vokal mengkritik Yoon akan dituntut saat suaminya memerintah di masa mendatang.
"Polisi akan menuntut mereka entah kami memerintahkan (polisi) atau tidak," ujarnya.
3. Komentar Soal Gerakan #MeToo
Kim juga sempat menuai kontroversi ketika dia berkomentar soal gerakan MeToo yang menyeret Partai Demokrat. Kim menyebut gerakan MeToo.
"terjadi ketika pria tidak membayar" wanita.
Hal itu ia sampaikan saat menyesalkan mantan Gubernur Provinsi Chungcheong Selatan, An Hee Jung, yang dipenjara karena pelecehan seksual.
Dia lalu menyebut bahwa kaum "konservatif memastikan mereka membayar" sehingga tak ada yang terlibat skandal MeToo.
Kim lantas meminta maaf karena "pernyataan yang tidak pantas" itu membuat kehebohan publik.
Dikutip The South China Morning Post, gerakan MeToo sendiri merupakan kampanye untuk melawan segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual.
4. Manipulasi Harga Saham
Melansir Korea Herald, transkrip telepon Kim dengan pegawai perusahaan sekuritas muncul dalam laporan berita. Dalam transkrip itu, ia disebut membeli saham Deutsche Motors saat harga saham itu tengah dimanipulasi.
Kim juga disebut terus melakukan trading selama periode itu namun tak mengakui bahwa ia berkontak dengan pihak yang melakukan manipulasi harga saham.
Atas laporan tersebut, kantor kepresidenan langsung menanggapi dengan menyebutnya sebagai laporan palsu.
5. Tak Laporkan Aset Kalung Mewah
Kim kembali terlibat kontroversi saat kalung mewah yang sempat dikenakannya saat menemani Yoon ke Spanyol tak ada dalam laporan properti.
Kantor kepresidenan saat itu menyatakan bahwa kalung tersebut hasil pinjaman dari seorang kenalan. Namun publik tak percaya dengan menuding Kim "tidak jujur".
Kalung itu ditaksir seharga 62 juta won (sekitar Rp728.762.880).
6. Undang Polisi yang Selidiki Kasusnya ke Pelantikan
Kontroversi lain dari ibu negara Korsel itu yakni pernah mengundang petugas polisi yang sedang menyelidiki keluarganya untuk menghadiri pelantikan Yoon.
Polisi itu diketahui masih menyelidiki dugaan bahwa Kim dan ibunya menerima perlakuan istimewa atas proyek pembangunan di distrik Gongheung Yangpeyong, Provinsi Gyeonggi, selama sekitar 10 bulan.
7. Meniru Audrey Hepburn
Kim Keon Hee lagi-lagi terseret kontroversi. Dalam kunjungannya ke Kamboja sebelum tiba di Indonesia. Kim sempat berfoto sambil menggendong seorang anak yang menderita penyakit jantung bawaan.
Foto itu disebut mirip dengan foto Audrey Hepburn yang diambil selama kunjungannya ke pusat pemberian makan yang dibantu UNICEF di Baidoa, Somalia, pada 1992.
Dalam fotonya, Kim mengenakan kemeja polo lengan pendek hitam dan celana putih sedang menatap kejauhan sambil menggendong anak itu. Sementara Hepburn di fotonya yang diambil 1992 silam juga mengenakan kemeja gaya polo gelap dan celana chino berwarna terang juga menatap ke kejauhan sambil menggendong seorang anak di pelukannya.
Warganet dan oposisi utama mantan anggota Partai Demokrat Korea (DPK) Kim Yong-min menuduh ibu negara Korea tersebut meniru aktris asal Inggris itu. (*)