Kronologi Polda Riau Ungkap Pengiriman 40 Kilogram Sabu Asal Malaysia ke Bengkalis, Bertukar Kapal Pengangkut TKI
SABANGMERAUKE NEWS, Bengkalis - Tim gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau dan Satuan Reserse Narkoba Polres Bengkalis, berhasil menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu sebanyak 40 kg.
Dalam pengungkapan ini, polisi menangkap 3 orang pria tersangka. Masing-masing berinisial SS alias SU (22), MK alias AM (27), dan RS (41). Ketiganya merupakan warga Bengkalis.
Pengungkapan ini bermula dari informasi yang didapatkan petugas pada Jumat (26/8/2022) lalu, tentang keberadaan sebuah kapal pompong yang di dalamnya tersimpan 2 buah karung putih mencurigakan di perairan Sungai Kembung, di kabupaten berjuluk Negeri Sri Junjungan tersebut.
Tim kemudian melakukan penyelidikan atas temuan tersebut. Pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal pompong itu kemudian dilakukan.
Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan 40 bungkusan hijau dengan tulisan Guan Yin Wang. Barang bukti lain yakni satu unit handphone merk Nokia yang diketahui milik seseorang berinisial PUR. Saat ini PUR masih berstatus masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Dari sana, petugas melakukan pengembangan. Pada Sabtu (27/8/2022) sekira pukul 18.00 WIB, pelaku berinisial SS alias SU, berhasil diamankan saat berada di Jalan Desa Muntai, Kabupaten Bengkalis.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, saat ekspos kasus didampingi Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Pol Yos Guntur menerangkan, tersangka SS mengaku sebagai orang yang memberikan upah kepada inisial AM dan SUM, yang merupakan pengendali narkoba dari Malaysia.
"AM dan SUM tinggal di Malaysia dan kini juga masuk daftar DPO," Kombes Pol Sunarto di Polsek Mandau, Selasa (6/9/2022).
Tak berhenti di situ, petugas terus melakukan penelusuran. Upaya yang dilakukan tak sia-sia. Satu lagi tersangka berinisial MK alias AM berhasil ditangkap di Desa Pematang Duku, Kabupaten Bengkalis.
Tersangka MK rencananya bertugas menjemput sabu dari pantai mengunakan mobil merk Innova dengan nomor pelat BA 1317 IO. Namun hal itu tak terlaksana, lantaran mobil yang digunakan tersangka terperosok sehingga tak sampai ke lokasi penjemputan.
Polisi menduga pengendali utama pengiriman narkoba dalam jumlah besar ini adalah SUM, yang sekarang juga masih dicari keberadaannya.
SUM bekerjasama dengan pria berinisial RS. Sabu dijemput dengan speedboat di Malaysia oleh keduanya dan dibawa ke perairan Sungai Kembung, Kabupaten Bengkalis.
Keberadaan tersangka RS berhasil diketahui. RS bersembunyi di sebuah hotel di Kota Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Tim pun berangkat ke lokasi, dan berhasil menangkap tersangka di kamar hotel di Jalan Teuku Umar, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri," tutur Kombes Sunarto.
Gunakan Kapal Pompong TKI Malaysia
Tersangka RS dipaparkan Kombes Sunarto, mengaku ketika itu bersama SUM sedang berada di atas speedboat. Ia bertemu tersangka PUR yang menggunakan kapal pompong dengan membawa Pekerja Migran Indonesia (PMI) di tengah laut tujuan Malaysia.
Tersangka RS berpindah tempat ke kapal pompong yang dikemudikan PUR. Sementara para PMI pindah ke speedboat yang dikemudikan tersangka SUM dan berangkat menuju ke Malaysia.
"Sementara tersangka RS dan PUR menggunakan kapal pompong, merapat ke pinggir daratan di perairan Sungai Kembung Bengkalis sembari menunggu kurir darat penjemput barang datang," urai Kombes Sunarto.
Setelah ditunggu, kurir darat berinisial MK tidak kunjung datang karena mobil yang dikendarainya terjebak di lumpur.
"Sementara hari sudah mulai pagi dan air laut sudah surut. RS dan PUR pun panik hingga memutuskan melarikan diri meninggalkan kapal pompong beserta bawaannya 2 karung goni putih yang berisi 40 kg narkotika jenis sabu," sebut Kabid Humas.
Selain 40 bungkusan sabu seberat 40 kg, dari pengungkapan ini, petugas juga menyita barang bukti berupa 1 unit kapal pompong, 1 unit mobil merk Toyota Raize, 1 unit mobil merk Toyota Innova, dan 6 unit handphone.
Atas perbuatannya, para tersangka Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati, atau seumur hidup, atau kurungan penjara paling singkat 6 tahun.
"Berkat pengungkapan ini, sebanyak 6,5 juta jiwa khususnya generasi muda, berhasil terselamatkan dari bahaya narkoba," pungkas Kombes Sunarto. (R-01)