PSMTI Riau Teken MoU dengan BRK Syariah, Marga Tionghoa di Riau Sambut Positif dan Ikut Bangga Konversi Tuntas: Layanannya Makin Nyaman dan Aman!
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Konversi Bank Riau Kepri (BRK) yang kini telah menjadi BRK Syariah disambut positif oleh seluruh entitas sosial masyarakat. Terkhusus bagi masyarakat Riau dari etnis Tionghoa menilai, wajah baru BRK Syariah menjadi hal yang spesial dan akan meningkatkan kenyamanan serta keamanan dalam setiap transaksi dan kualitas layanan keuangan yang diberikan.
"Kami menyambut baik dan ikut bangga dengan tuntasnya proses konversi Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah). Tentu ini akan semakin meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam setiap transaksi dan layanannya. Kami bangga dan menyambut baik kerjasama ini," kata Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Stephen Sanjaya saat penandatanganan MoU antara PSMTI Riau dengan BRK Syariah di Menara Dang Merdu BRK Syariah, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Selasa (26/7/2022).
Stephen Sanjaya yang dikenal sebagai pengusaha ini menyatakan, BRK Syariah tidak terbatas hanya untuk nasabah yang beragama Islam saja, tapi juga terbuka bagi non-Muslim.
Ia menegaskan, bank syariah bukan hal baru lagi dirinya dan rekan-rekan bisnisnya. Konversi menjadi BRK Syariah tentu tidak akan mengurangi keyakinan marga Tionghoa sebagai nasabah BRK Syariah.
"Selain menjadi nasabah BRK sejak 2012, saya juga menjadi nasabah bank syariah yakni Bank Muamalat sejak tahun 1999. Jadi, relasi dengan bank syariah bukan hal baru dan ini sangat baik,” kata Stephen Sanjaya.
Ia menegaskan, untuk usaha yang dijalaninya semua menggunakan rekening bank syariah, seperti pada sektor usaha perkebunan dan usaha lain yang digelutinya.
"Karena dari seluruh buku dan referensi lain yang saya baca, perbankan syariah tumbuh dengan pesat di seluruh dunia, tidak hanya di negara berpenduduk mayoritas Muslim. Namun juga di negara-negara yang bukan mayoritas Islam. Seperti Amerika Serikat, Singapura, dan Britania Raya (United Kingdom). Hal ini menunjukkan secara jelas bahwa bank syariah tidak hanya untuk orang yang beragama Islam saja," kata Stephen.
Ia menegaskan, dirinya bahkan memiliki pinjaman usaha yang paling besar di bank syariah dan sudah berlangsung sejak 7 tahun ini.
"Jadi bank syariah ini tidak asing lagi bagi kami masyarakat Tionghoa. Kami sangat bangga dan menyambut baik kerjasama ini. Masyarakat marga Tionghoa di Riau sejak dulu sudah menaruh kepercayaan kepada Bank Riau Kepri, sebagai bagian dari penguatan-penguatan perekonomian daerah,” tegas Stephen.
Menurutnya, meski sudah menjadi bank syariah, namun BRK Syariah pada dasarnya tetap menjalankan fungsi bank secara universal. Sebagai lembaga keuangan intermediasi (intermediary financial institution), baik bank syariah maupun bank konvensional, sama-sama mengumpulkan dana dari masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali dana-dana yang terkumpul tersebut kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan.
Meskipun mempunyai fungsi yang sama, ada hal prinsip yang membedakan keduanya. Bank syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip bagi untung dan rugi (profit and loss sharing principle) dan tidak memberikan bunga (interest free). Adapun bank konvensional dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan pada bunga (interest).
"Anggapan bank syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip syariah, sebagian orang akan berpandangan bahwa bank syariah ini identik hanya untuk Islam dan umat Islam. Tentunya itu anggapan yang tidak proporsional dan harus diluruskan," kata Stephen.
Stephen berharap, perkembangan pesat internet dan teknologi yang melahirkan berbagai peluang dalam bisnis salah satunya e-commerce perlu direspon cepat oleh BRK Syariah. Ia meyakini BRK Syariah dapat memperkuat inisiasi membuat e-commerce daerah dengan sistem pembayaran melalui fitur layanan yang ada di BRK seperti QRIS dan lainnya.
“BRK Syariah perlu membuat aplikasi E-commerce untuk daerah, karena ini sangat bagus dan dari pihak BRK bisa sebagai inisiatornya. Kalau yang ada saat ini di Tokopedia hanya fitur Pekanbaru, tetapi itu sangat sedikit sekali. Sekarang ini sudah menjadi fenomena dunia, apalagi di China pengaruhnya sangat besar,” kata Stephen menjelaskan lebih detail bagaimana pengaruh e-commerce saat ini.
Direktur Utama Bank Riau Kepri Syariah, Andi Buchari mengatakan pihaknya akan terus melakukan pembenahan terutama dalam hal pelayanan perbankan. Hal ini seiring dengan berubahnya usaha BRK menjadi Syariah sejak 4 Juli 2022 lalu.
“Pada prinsipnya, dalam hal ini tak ada yang berubah dengan perbankan kita. Bahkan peningkatan pelayanan serta inovasi terus kami lakukan. Termasuk memberikan kemudahan layanan kepada nasabah melalui sistem digital yang kami bangun,” katanya.
Andi menerangkan, saat ini BRK Syariah telah memiliki berbagai layanan digital dalam rangka mempermudah kegiatan transaksi masyarakat. Sejauh ini, sambutan masyarakat terhadap layanan digitalisasi yang tersedia sangat positif.
Beberapa layanan digital di Bank Riau Kepri seperti QRIS BRK sangat mempermudah nasabah saat melakukan transaksi.
“Selain itu, kita juga punya CMS. Kami juga mendorong kepada nasabah untuk memanfaatkan layanan ini. Layanan ini banyak dimanfaatkan oleh kantor pemerintahan di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau serta institusi swasta lainnya,” jelas Andi Buchari.
Selain itu, kata Andi Buchari, BRK Syariah juga sudah tersedia BI Fast yang merupakan infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan Bank Indonesia (BI). Layanan ini dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat.
“Dengan BI Fast BRK, nasabah akan lebih mudah untuk melakukan kegiatan transfer dengan biaya murah, dengan jumlah maksimum transfer hingga Rp250 juta. Bahkan BI Fast kita yang pertama di Sumatera. Ini bentuk kepercayaan Bank Indonesia kepada BRK,” tambahnya.
Acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Provinsi Riau dengan PT Bank Riau Kepri tentang layanan Jasa Perbankan di lingkungan PSMTI Riau itu dilakukan langsung oleh Ketua PSMTI Riau Stephen Sanjaya dan Dirut BRK Syariah Andi Buchari.
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama PT Bank Riau Kepri dengan Mahkota Motor tentang pengadaan kendaraan bermotor oleh Pincab Utama Bank Riau Kepri Rina Mutia Zuhra dan Pemimpin Mahkota Motor Lindawati.
Acara bersama mayoritas warga marga Tionghoa di Riau ini diakhiri dengan presentasi produk dan layanan Bank Riau Kepri yang disampaikan langsung oleh Direktur Dana dan Jasa BRK Syariah, M.A Suharto. Hadir juga sejumlah Pemimpin Divisi, Pemimpin Bagian, Pimpinan Cabang dan Capem Pekanbaru PT Bank Riau Kepri. (cr4)