KPK Ingatkan Penyelenggara Pemilu: OTT Jangan Terulang Lagi
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap mahalnya biaya berpolitik di Indonesia. Dia menyebut semakin tinggi biaya yang dikeluarkan, semakin tinggi potensi menang dalam pemilihan.
"Dari beberapa survei yang kami lakukan dan data Kemendagri, biaya politik mahal sekali. Semakin tinggi biaya dikeluarkan, semakin besar peluang untuk menang. Semakin tinggi memberi uang, masyarakat kita semakin memilihnya," kata Alexander Marwata dalam keterangannya, Kamis (21/7/2022).
Adapun soal biaya politik itu, kata Alex, KPK kerap mendapati keterangan latar belakang para sponsor politik seperti dari pengusaha hingga kontraktor. Dengan harapan, sponsor itu akan mendapatkan proyek atau dimudahkan perizinannya jika oang yang didukungnya memenangkan kontestasi pemilu.
"Ada harapan kalau calon menang, agar mendapat proyek, atau ketika mengajukan izin pembukaan hutan atau pertambangan, berharap mudah," ujar Alex.
Kegiatan PAKU Integritas merupakan salah satu upaya KPK mencegah korupsi di lingkungan pemerintahan, dalam hal ini penyelenggara pemilu. Sehingga terselenggara Pemilu yang berintegritas dan berkualitas.
Alex menambahkan kegiatan itu bertujuan untuk mengingatkan kembali penyelenggara Pemilu agar tidak melakukan korupsi. Hal itu lantaran penyelenggaraan Pemilu rentan terjadi korupsi.
"Dari statistik penindakan korupsi, bahkan awal-awal KPK berdiri, OTT pertama ke penyelenggara Pemilu, itu bukan hal yang patut dibanggakan tapi harus menjadi pembelajaran agar jangan sampai terulang kembali," pungkas Alexander. (R-03)