Riau Lirik Proyek Tol Laut, Ini 5 Pelabuhan yang Bakal Dikembangkan
SabangMerauke News, Riau - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto memimpin acara rapat lanjutan koordinasi teknis kesiapan pelaksanaan kegiatan Tol Laut Provinsi Riau di Ruang Rapat Sekdaprov Riau, Gedung Menara Lancang Kuning Kantor Gubernur, Kamis (8/04/2022).
Ia mengatakan dua minggu yang lalu, pihaknya juga sudah melaksanakan rakor kesiapan penyelenggaraan tol laut dan tujuan dilaksanakannya rapat lanjutan ini untuk melihat sudah sejauh mana proses dari kesiapan tol laut Provinsi Riau ini.
"Kita ingin mengevaluasi sudah sejauh mana kesiapan kita dan kendala apa saja yang perlu dibahas karena rapat kesiapan pelaksanaan tol laut ini merupakan proyek besar dimana pada bulan ini harus tuntas baik masalah anggaran dan sebagainya," katanya.
Ia menjelaskan bahwa Trayek Tol Laut Provinsi Riau ini merupakan usulan dari hasil rapat Gubernur Riau Syamsuar dengan Menteri Kemaritiman Investasi beberapa waktu lalu. Ada lima pelabuhan yang akan dibagun trayek tol laut ini diantaranya pelabuhan di Selat Panjang, Bengkalis, Dumai, Inhil dan Buton. "Trayek ini juga salah satu upaya percepatan dari Pemerintah Pusat dan Pemda untuk kesiapan Tol Laut Provinsi Riau, untuk itulah harus kita siapkan secepatnya," jelas Sekdaprov Riau.
Sementara itu, Asisten II Pemkab Meranti, Suhendri mengungkapkan bahwa PT Perindo akan melakukan perbaikan yang membutuhkan waktu sekitar 6 - 8 bulan. menurutnya hal ini bisa menjadi solusi jangka pendek yang bisa dilakukan untuk Kabupaten Meranti.
"Selain itu, solusi jangka menengah yang bisa dilakukan seperti Kementrian Perhubungan dapat bersedia untuk membantu pembangunan dari sisi daratnya, karena memang di Meranti kita sudah membangun dari sisi laut yang mana hal ini sudah selesai oleh Kementrian perhubungan namun dari sisi daratnya masih mengalami penghambatan," ungkap Suhendri.
Ia juga berharap dari Pemprov Riau turut andil dalam solusi yang ada untuk Kabupaten Kepulauan Meranti sehingga Pelabuhan Perikanan LKIM Tanjung Bako sudah mulai dibangun ini yang kemarin mengalami keterbatasan anggaran bisa dilakukan sehingga bisa reservatif untuk dilakukan pelaksanaan program Tol ini. "Sementara kalau dilihat dari komiditi cukup banyak yang bisa dipasarkan, kita juga ada potensi kelapa, pinang, karet, kopi bika dan barang material juga makanan cukup tinggi. Selain itu tingkat inflansi Meranti itu cukup tinggi di Riau sehingga dengan adanya Tol ini sangat memberikan manfaat yang maksimal bagi Meranti," ujarnya.
Selain itu, KSOP Selat Panjang Leonard mengucapkan untuk pelaksanaan perbaikan dalam 2 - 3 bulan kedepan hanya shift to shift ini akan menjadi doublecost. "Karena yang kita canangkan dalam pembangunan Tol Laut ini membuat proses dalam ketentuan harga nanti akan ada ketimpangan harga dan ini yang perlu kita waspadai. Namun apapun itu kami dari KSOP melaksanakan keputusan ini," ucapnya.
Diwaktu yang bersamaan, Kabid Kepelabuhan Kabupaten Bengkalis, Hurri menyatakan terkait rencana pengoperasian central kapal di pelabuhan Kabupaten Bengkalis ada tiga hal yang perlu ditekankan dan digarisbawahi.
"Masalah keamanan dan keselamatan dermaga juga kapal dengan dilakukan survei kekuatan dermaga, juga perlu dilakukan survei alur pelayaran. Survei kekuatan dermaga dan alur pelayaran ini memang dituangkan dalam berita acara yang mana berita acara ini menjadi suatu kesatuan untuk mengurus izin dari pengurusan pelabuhan kami ini," ujar Hurri.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa masalah fasilitas pelabuhan juga perlu ditekankan, fasilitas pelabuhan perlu dilakukan jalan masuk gudang, rehab jalan. "Masalah pengelolaan pelabuhan ini kami sedang melakukan proses pembentukan BUP akan tetapi terjadi kendala berupa persyaratan perlu dilakukannya penilaian aset yang akan memakan waktu 1 - 2 Tahun, makanya untuk pengurusan BUP ini terjadi kendala," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Sekdaprov Riau SF Hariyanto menyatakan bahwa terkait masalah kekuatan dermaga ini silahkan survei uji kelayakannya. Ia meminta PUPR Bengkalis untuk cepat tanggap terkait masalah uji kelayakan ini.
"Masalah kekuatan dermaga ini bisa sebentar kita survei dan uji alur pelayaran ini juga tidak juga dan akan bisa selesai dengan cepat. Untuk pengelolaan pelabuhan tidak perlu 2 tahun, bapak datang ke bawa suratnya saya akan bantu dengan Kanwil DJKN Riau," sebut SF Hariyanto.
Selain itu, KSOP Bengkalis Julharia menyebutkan bahwa pihaknya mendukung trayek Tol Laut yang akan melintasi Pelabuhan Air Putih di Kabupaten Bengkalis. "Dari audiensi yang dilakukan KSOP Bengkalis bersama Dishub Bengkalis dan jajaran lainnya masih banyak hal - hal yang perlu diperbaiki. Akan tetapi, kami mengingatkan kembali dari hasil audiensi itu ada perubahan usulan status pelabuhan yang diminta oleh Direktorat Kepelabuhanan akan merubah status pelabuhan pengumpul menjadi pelabuhan umum, sejauh mana kesiapan untuk mengumpulkan ke kantor Pusat belum ada informasi ke KSOP.
Pihaknya juga menyampaikan terkait masalah alur pelayaran yang dianggarkan oleh Kementrian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Kenavigasian adalah pelabuhan yang sudah menjadi status pelabuhan umum sudah dibalas oleh Direktur Navigasi. "Jadi dari 2 hal inilah yang menjadi fokus terkait status pelabuhan Air Putih Bengkalis," ujarnya.
Turut hadir mendampingi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto acara rapat lanjutan koordinasi teknis kesiapan pelaksanaan kegiatan Tol Laut Provinsi Riau tersebut, Asisten II Setdaprov Riau M Job Kurniawan, Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Sahat Manaor Panggabean, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau Andi Yanto dan tamu undangan lainnnya. (*)