Kuasa Hukum Dosen Unri Tuding Pelapor Kasus Dugaan Pelecehan Pakai Aplikasi MiChat Terindikasi Prostitusi Online
SM News, Riau - Kuasa hukum dosen FISIP Universitas Riau, SH yang dituduh melecehkan mahasiswi LB melemparkan tudingan serius. Isu LB terlibat indikasi prostitusi online dihembuskan.
"Kalau kita buka aplikasinya, kita lihat namanya berdasarkan kontak, di aplikasi itu namanya Reni Astuti nama samaran,” kata Dodi Fernando dalam jumpa pers di Otters Koffie, Selasa (16/11/21) dikutip Riauterkini.com.
Dodi merupakan kuasa hukum terlapor SH dalam dugaan kasus pelecehan mencium LB yang sedang ditangani Polda Riau.
Dodi Fernando menilai ada indikasi keterlibatan LB dalam prostitusi online. Dugaan itu diperoleh setelah pihaknya menemukan SMS dan dikuatkan dengan aplikasi Michat. Dari penelusuran yang dilakukan oleh tim kuasa hukum, LB menggunakan nama Reni Astuti di aplikasi tersebut.
Dodi bahkan meminta agar penyidik Polda Riau diperiksa menggunakan alat pendeteksi kebohongan (lie detector). Termasuk meminta agar dilakukan pemeriksaan psikiater (ahli kejiwaan).
SM News belum bisa mengonfirmasi Dodi Fernando atas tudingan tersebut. Panggilan telepon yang dilayangkan belum diangkatnya.
Kuasa hukum LB dari Kantor YLBHI Pekanbaru, Rian Sibarani belum memberikan komentar atas tudingan kliennya disebut terlibat indikasi prostitusi online.
"Saya masih mendampingi klien," kata Rian saat dihubungi sore tadi.
Diwartakan sebelumnya, Polda Riau telah mengirimkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) kasus dugaan pelecehan mahasiswi FISIP Universitas Riau kepada Kejaksaan Tinggi Riau. SPDP sudah diterima pekan lalu yakni 11 November silam.
"SPDP atas nama terlapor SH (Syafri Harto, red) sudah diterima dari Ditreskrimum Polda Riau. Kita masih menunggu berkas untuk dilakukan penelitian," kata Kasipenkum Kejati Riau, Marvelous kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).
Dalam SPDP tersebut status dosen SH (Syafri Harto, red) masih tertulis sebagai terlapor. Marvelous menyatakan kejaksaan telah menerbitkan P-16 terkait surat perintah penunjukkan jaksa penuntut umum (JPU). Selanjutnya jaksa akan memantau perkembangan perkara tersebut.
SH Diperiksa Pakai Lie Detector
Diwartakan sebelumnya, penyidik Mabes Polri telah menurunkan alat pendeteksi kebohongan (lie detector) untuk memeriksa Syafri Harto, dosen terlapor kasus dugaan pencabulan terhadap mahasiswi LB (20). Pemeriksaan menggunakan lie detector untuk mengecek kebenaran keterangan yang sudak dikorek dari Syafri Harto.
Penanganan kasus ini sudah dinaikkan ke jenjang penyidikan pada pekan lalu. Namun, Polda Riau belum mengumumkan status hukum Syafri Harto setajad ini masih disebut terlapor.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes (Pol) Sunarto menyatakan, penggunaan lie detector untuk mengetahui apakah keterangan yang diberikan Syafri Harto bohong atau tidak.
"Turun petugas dari Mabes Polri untuk menggunakan alat lie detector," kata Sunarto kepada media, Senin (15/11/2021).
Saat ini penyidik Polda Riau sudah memeriksa lebih dari 1q orang saksi. Termasuk pelapor, terlapor, keluarga pelapor dan sejumlah staf Dekanat FISIP Universitas Riau.
Penyidik Polda Riau telah menggelar pra-rekonstruksi kasus dugaan dosen FISIP Universitas Riau, Syafri Harto yang dituduh mencium mahasiswi LB (20). Usai menggelar pra-rekonstruksi yang menghadirkan pelapor, terlapor dan saksi lainnya secara terpisah, Polda Riau menaikkan perkara tersebut ke jenjang penyidikan.
Polda Riau juga sudah memasang segel police line di ruangan kerja Syafri Harto yang juga merupakan Dekan FISIP Universitas Riau. Penyegelan dilakukan untuk mengamankan lokasi kejadian yang diduga tempat Syafri Harto mencium pipi mahasiswi LB.
Saling Lapor Polisi
Sebelumnya saling lapor ke polisi terjadi antara Syafri Harto (SH) dengan LB. SH melaporkan LB dan akun instagram Komahi_UR ke Polda Riau atas dugaan pidana penghinaan dan pencemaran nama baik lewat media informasi transaksi elektronik (ITE) pada Sabtu (6/11/2021) lalu. Akun instagram tersebut memuat testimoni mahasiswi LB yang mengaku telah dilecehkan oleh SH saat melakukan konsultasi bimbingan skripsi ke SH. LB mengaku kejadian tersebut terjadi pada 27 Oktober lalu.
LB menuding SH telah mencium pipinya dan juga ingin mencium bibirnya namun urung terjadi. Unggahan video di instagram Komahi_UR tersebut viral hingga ditonton jutaan orang. Tak hanya akun Komahi_UR yang memposting, namun video itu juag dibagikan oleh banyak orang, termasuk kalangan selebgram nasional.
Sehari sebelumnya yakni Jumat (5/11/2021), mahasiswi LB lebih dulu melaporkan SH ke Polresta Pekanbaru. Ditemani LBH Pekanbaru dan elemen mahasiswa kampus, LB melaporkan dugaan pelecehan yang dialaminya tersebut.
Sebaliknya, SH menyatakan laporan yang dilayangkannya ke Polda Riau semata untuk mencari keadilan akibat telah rusaknya nama baik dan marwah dirinya akibat viralnya video testimoni mahasiswi LB tersebut.
"Video tersebut telah merusak nama baik saya dan juga merusak marwah institusi tempat saya bekerja. Sebagai warga negara yang baik, saya menempuh upaya hukum," kata SH yang merupakan Dekan FISIP Universitas Riau.
Pihak Rektorat Universitas Riau mengklaim telah membentuk tim pencari fakta (TPF) untuk menelisik kasus dugaan pelecehan di lingkungan kampus tersebut. Wakil Rektor I Universitas Riau, Prof Sujianto menyatakan tim akan bekerja secara independen untuk mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi. (*)