Profil dan Harta Kekayaan Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa yang Dikabarkan Terjaring OTT KPK
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap sosok penyelenggara negara yang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pekanbaru, Senin (2/12/2024). Ternyata, satu di antaranya yakni Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa.
Kabar itu disampaikan oleh Wakil Ketua KPK Johanis Tanak, Senin malam ini kepada media.
“Iya benar, penangkapan terhadap Pj Walkot Pekanbaru,” kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.
Risnandar Mahiwa tidak bisa dihubungi soal kabar penangkapan dirinya. Pesan WhatsApp yang dikirimkan malam ini hanya menunjukkan centang satu. Saat dihubungi, telepon selulernya dalam keadaan tidak aktif.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyatakan, tim Komisi Antirasuah mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum penyelenggara negara yang ditangkap.
Ghufron meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan tim KPK di lapangan.
Nantinya, KPK akan menjelaskan kepada publik informasi lengkap terkait OTT tersebut.
“Mohon bersabar lebih dahulu nanti setelah selesai akan kami sampaikan kepada masyarakat,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, OTT KPK ini menjaring lebih dari dua orang penyelenggara negara di lingkungan Pemko Pekanbaru. Namun, identitas pejabat tersebut belum bisa dipastikan.
Kabar yang diperoleh kasus ini terkait dengan penyelenggaraan BLUD di lingkungan Pemko Pekanbaru.
Sementara itu, situasi di Mapolresta Pekanbaru malam ini seperti tak biasanya. Sejumlah awak media dilarang masuk ke kompleks Mapolresta yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Pekanbaru. Pemeriksaan para penyelenggara negara yang terjaring OTT dilakukan di ruangan Mapolresta Pekanbaru.
Profil Risnandar Mahiwa
Risnandar Mahiwa resmi menduduki kursi Pj Wali Kota Pekanbaru usai dilantik pada Rabu (22/5/2024) silam. Prosesi pelantikannya saat itu dipimpin oleh Penjabat Gubernur Riau SF Hariyanto di Gedung Daerah Balai Serindit, Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Ia sudah bertugas lebih dari 6 bulan lamanya sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru.
Penetapan Risnandar sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru dikukuhkan dalam Surat Keputusan Mendagri Nomor 100.2.1.3-1122 Tahun 2024 yang diteken Menteri Tito pada 20 Mei lalu.
Risnandar adalah orang ke 4 yang pernah menduduki kursi Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, tanpa melalui proses pemilihan baik lewat DPRD ataupun Pilkada. Sebelumnya, tiga Pj Wali Kota Pekanbaru yang pernah ada yakni Syamsurizal, Edward Sanger dan Muflihun yang digantikan Risnandar.
Pengangkatan Risnandar sebagai Pj Wali Kota Pekanbaru kala itu cukup mengagetkan. Ia mengalahkan tiga jagoan yang diusulkan oleh Pj Gubernur Riau SF Hariyanto ke Mendagri. Termasuk usulan DPRD Kota Pekanbaru juga tak digubris oleh Mendagri Tito Karnavian.
Masa jabatan Risnandar sebenarnya akan berakhir dalam beberapa bulan ke depan. Soalnya, Pilkada Kota Pekanbaru telah memilih pasangan wali kota dan wakil wali kota defenitif yang akan dilantik pada 10 Februari 2025 mendatang.
Selama menduduki kursi Pj Wali Kota Pekanbaru, Risnandar telah dua kali menjalani evaluasi kinerja oleh Tim Kemendagri. Namun hasil evaluasi tetap mempertahankan posisinya hingga saat ini.
Risnandar merupakan putra kelahiran Luwuk, Sulawesi Tengah yang berkarir di Kementerian Dalam Negeri. Ia mengawali karier birokratnya sebagai lurah dan kemudian hijrah ke ibukota menjadi pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Risnandar merupakan pejabat karir di lingkungan Kemendagri. Pria kelahiran Luwuk, Sulawesi Tengah ini mengawali karir sebagai PNS sebagai Lurah Soho, Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah pada 2009 silam.
Kemudian ia hijrah menjadi Kepala Sub Bagian Penyusunan Anggaran dan Program pada Bagian Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal Kesbang dan Politik Kemendagri.
Sejak 2018 lalu, ia menduduki kursi Kabag Umum Sekretariat Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum di Kemendagri
Kemudian ia promosi menjadi Plt Direktur Organisasi Kemasyarakatan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri sejak 2021 lalu.
Harta Kekayaan Risnandar Mahiwa
Berdasarkan penelusuran SabangMerauke News, Risnandar terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 18 Maret 2024 lalu untuk periode laporan 2023.
Data dari laman LHKPN bikinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Risnandar memiliki sebidang tanah dan bangunan di Jakarta Pusat seharga Rp 830 juta.
Ia mengoleksi kendaraan mobil BMW tahun 2011 senilai Rp 160 juta. Ada juga koleksi motor Royal Enfield Bullet Classic tahun 2011 senilai Rp 70 juta.
Risnandar juga memiliki sepeda mewah Brompton tahun 2018 senilai Rp 25 juta. Total kekayaannya dalam bentuk kendaraan mencapai Rp 225 juta.
Ia tercatat melaporkan memiliki harta bergerak lain senilai Rp 5 juta. Sementara uang kas dan setara kas yang dilaporkan sebesar Rp 520 juta.
Kekayaan dalam bentuk harta lainnya mencapai 340 juta. Adapun total kekayaan Risnandar dilaporkan sebesar Rp 1,95 miliar.
Namun ia memiliki utang sebesar Rp 40,1 juta. Sehingga kekayaan bersih Risnandar tinggal sebesar Rp 1,9 miliar. (R-03)