Permintaan Ekspor Melemah, Pengusaha di Industri Ini Berpotensi Tak Kuat Bayar THR Karyawan 100 Persen
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pembangunan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang mengatakan tidak semua pengusaha bisa atau mampu membayar tunjangan hari raya (THR) pekerja pada lebaran tahun ini secara penuh alias 100 persen.
Salah satu yang punya potensi itu adalah industri padat karya. Hal itu dipicu oleh lemahnya permintaan ekspor imbas goncangnya ekonomi dunia belakangan ini.
Oleh karena itu, ia meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mewaspadai kemampuan industri padat karya dalam memberikan THR.
"Mungkin Kemnaker perlu melakukan monitoring, kalau mereka (industri padat karya) tidak mampu berarti kan harus ada solusi, apakah mereka melakukan mencicil misalnya, atau mungkin melakukan penundaan, tentu akan menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing," katanya, Jumat (15/3/2024).
"Ya syukur-syukur kita harapkan mereka punya kemampuan memberikan 100 persen, tapi kalau tidak mampu apakah mungkin 50 persen misalnya," imbuhnya.
Ia menambahkan jika perusahaan tidak mampu memberikan THR 100 persen, maka pekerja diharapkan memaklumi kondisi industri yang sedang sulit.
Di luar industri padat karya, Kadin berharap dunia usaha mampu memberikan THR secara penuh dan cair paling lambat H-7 Lebaran. Kalau bisa, sambungnya, pengusaha memberikan THR lebih cepat sehingga pekerja bisa mempersiapkan kebutuhan mereka menjelang Idul Fitri.
"Itu menjadi pertimbangan agar pengusaha lebih cepat lebih baik memberikan THR," katanya.
Seperti diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pengusaha wajib membayar THR paling lambat H-7 Lebaran. Ia juga mengingatkan THR harus diberikan secara penuh dan tidak boleh dicicil.
Untuk memastikan hal itu, pemerintah katanya akan membuka posko khusus yang disiapkan pekan depan. (*)