Kata Kepala BIN Indonesia Maju dan Kuat dengan Pemindahan Ibukota Negara
SabangMerauke News, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan meyakini pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur dapat menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan maju.
"Paradigma Indonesiasentris yang diwujudkan dengan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan diyakini akan membawa Indonesia menjadi bangsa yang lebih kuat dan maju,” kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan program pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan sejatinya adalah keputusan besar yang diambil bangsa Indonesia, untuk meletakkan landasan kemajuannya pada paradigma Indonesiasentris.
Selama ini dalam perjalanan sejarah, orientasi pusat pertumbuhan bertumpu di Jawa, alias Jawasentris. Karena tuntutan sejarah pula, kini, wawasan Indonesiasentris diadopsi demi keadilan dan kesejahteraan untuk semua.
“Perjalanan bangsa hari ini sudah sampai ke titik di mana paradigma Indonesiasentris itu adalah sebuah keniscayaan. Keputusan memulai proses pemindahan Ibu Kota Negara yang diambil oleh Presiden Jokowi, yang disambut baik oleh wakil rakyat melalui produk undang-undang di DPR, sebenarnya karena para pemimpin bangsa ini merasakan panggilan sejarah dan berani menjawabnya,” kata Budi.
Dia mengatakan keinginan memindahkan Ibu Kota Negara sudah ada sejak era Bung Karno dan terus diwacanakan di era-era setelahnya. Namun, pada pemerintahan Presiden Jokowi gagasan itu diputuskan dan dilaksanakan.
“Jadi, ini bukan keputusan tergesa-gesa, melainkan ujung dari evolusi sebuah gagasan yang diwujudkan sebagai sebuah keputusan. Dan sebelum benar-benar diputuskan, gagasan ini pun telah melewati sejumlah kajian dan penelitian, baik dari aspek geografis, sosiokultural, ekonomi, maupun ketahanan dan keamanan," kata Budi menegaskan.
Hal senada disampaikan mantan Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof Gumilar Somantri yang mengemukakan langkah memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur merupakan keputusan yang tepat.
“Selama ini, kebijakan pembangunan Indonesia terkesan Jawasentris. Hal ini sudah menjadi beban bagi bangsa ini dalam kurun yang sangat panjang. Keberanian Presiden Jokowi dan para wakil rakyat di DPR untuk menggeser orientasi itu harus kita beri apresiasi,” kata guru besar Sosiologi Perkotaan dan Pedesaan UI itu pula. (*)