Sempat Lawan Petugas, Kapal Ikan Asing Berbendera Malaysia Diamankan KP Hiu 16 di Selat Malaka
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kapal Pengawas (KP) Hiu 16 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan 1 kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia. Kapal tersebut ditangkap saat kedapatan melakukan illegal fishing di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 517 di Perairan Selat Malaka.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Pung Nugroho Saksono dalam pernyataannya menjelaskan, pihaknya melalui Pangkalan PSDKP Belawan pada Sabtu (2/4/2024) pukul 11.04 WIB berhasil menghentikan, memeriksa dan menahan (Henrikhan) kapal ikan ilegal berbendera Malaysia. KIA tersebut tidak dilengkapi dokumen perizinan berusaha penangkapan ikan yang sah dan menggunakan alat tangkap terlarang trawl (alat penangkapan ikan berupa jaring).
“Modus operandi yang mereka lakukan adalah melakukan aktivitas penangkapan ikan di wilayah perbatasan dan merangsek masuk ke wilayah Indonesia dengan menyimpan Bendera Malaysia,” kata Pung Nugroho pada Senin (4/3/2024).
Pung mengatakan, KIA Malaysia tersebut tiba pada Minggu (3/3/2024) sekitar pukul 17.00 WIB di dermaga Satwas PSDKP Langsa, Aceh. Selanjutnya Tim PPNS Perikanan melakukan pelimpahan berkas perkara awak kapal dan barang bukti kasus dari nakhoda KP Hiu 16 di kantor Satwas PSDKP Langsa, Stasiun PSDKP Belawan.
Kapal ikan asing (KIA) berbendera Malaysia tersebut diduga telah melakukan kegiatan WPPNRI 571 tanpa izin yang sah dari Pemerintah Republik Indonesia dan melanggar Pasal 92 Jo Pasal 26 ayat (1) Pasal 98 jo Pasal 42 ayat (3) Sektor Kelautan Dan Perikanan UU No 6 Tahun 2023 Tentang Penetapan Perpu No. 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, dan Pasal 85 Jo Pasal 9 UU No. 45 Tahun 2009 tentang perubahan atas UU RI No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Adapun ancaman hukumannya yakni penjara paling lama 5 tahun dan denda maksimal Rp 2 milliar.
KIA berbendera Malaysia yang diamankan bernomor lambung KM. KF 5032, berjenis seakeeping 60 GT dengan jumlah ABK sebanyak 5 orang yang merupakan WNA berkebangsaan Myanmar. KIA tersebut dinahkodai oleh TS (41 tahun), warga negara Myanmar dengan muatan sebanyak 110 kg ikan campur.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Pangkalan Stasiun PSDKP Belawan Muhamad Syamsu Rokhman menjelaskan, Malaysia Coast Guard di perbatasan sempat melakukan kontak dengan KP Hiu 16 untuk memastikan posisi kapal ikan mereka dan mempertanyakan alasan dibawa oleh petugas. Setelah dilakukan pengecekan data secara bersama, pihak Malaysia Coast Guard akhirnya mengakui kesalahan kapal ikannya dan mempersilahkan untuk dibawa menuju Satwas PSDKP Langsa untuk diproses hukum lebih lanjut.
“Saat dilakukan Henrikhan oleh KP Hiu 16 yang dinahkodai oleh Albert Essing, anak buah kapal KM. KF 5032 sempat melakukan aksi perlawanan. Dua awak kapalnya berusaha melarikan diri dengan melompat ke laut. Namun aksi sigap para Awak Kapal Pengawas (AKP) Hiu 16 berhasil mengamankan para ABK yang menceburkan diri ke laut," kata Syamsu.
Sebagai informasi, dalam kurun waktu 2 pekan terakhir, KKP telah menangkap 2 KIA berbendera Filipina dan Malaysia. Hal ini merupakan bentuk komitmen KKP melalui Ditjen PSDKP terus menjaga kedaulatan SDKP terutama dari para pencuri Ikan di wilayah perbatasan NKRI. (*)