Inilah 3 Prinsip Penggunaan Media Sosial agar Bebas Stres, Batas Waktu Faktor Utama
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Seiring berkembangnya teknologi dan penggunaan internet, maka semakin tipis pula batas ruang dan waktu yang ada diantara manusia untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi.
Banyak pengguna media sosial memenfaatkan platform ini untuk mengetahui berita terbaru, baik yang berkaitan dengan isu penting seperti politik maupun hal remah layaknya gosip selebritas.
Platform seperti Instagram, TikTok dan Twitter juga sering kali menjadi sumber informasi dan sarana untuk menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan hiburan.
Namun, penggunaan media sosial yang terlalu besar sebenarnya kurang baik untuk kesehatan emosional kita.
Arthur C. Brooks, profesor sosial di Universitas Harvard mengatakan, kita sebaiknya harus mengurangi penggunaan media sosial untuk meningkatkan kebahagiaan.
“Faktanya, saya menyarankan ..agar orang memiliki batasan ketat mengenai jumlah waktu yang mereka habiskan di media sosial," ujarnya, dalam CNBC Work Summit 2023.
Brooks mengaku kerap menerapkan aturan khusus untuk dirinya soal penggunaan media sosial, termasuk menyimak konten dan pemberitaan terbaru.
Ada tiga prinsip yang diberlakukannya, yakni:
- Batasi 30 menit sehari di semua platform media sosial
- Batasi 15 menit mencerna liputan berita politik apa pun setiap hari
- Batasi 30 menit membaca atau menonton semua jenis berita setiap hari
Kadang kala, kita merasa sulit meninggalkan media sosial karena merasa bukanlah saat yang tepat untuk mengurangi konsumsi media, misalnya di tahun politik atau adanya isu kesehatan. Namun Brooks berpendapat, alasan tersebut tidak sepenuhnya bisa dibenarkan.
“Tidak ada bukti bahwa dunia saat ini lebih buruk atau lebih berbahaya dibandingkan masa lalu," katanya.
"Namun saat ini lebih banyak orang yang mengaku jika kita tidak marah, sedih, dan berduka maka kita tidak memperhatikan,” katanya.
Brooks tidak menyarankan untuk mengabaikan apa yang terjadi di dunia. Akan tetapi, ia menganjurkan kita untuk lebih fokus pada apa yang ada di dalam kepala kita, di dalam rumah kita, dan di dalam keluarga kita.
“Hal ini akan sangat membantu dalam mewujudkan negara yang lebih bahagia," pungkasnya.
Idealnya, kita menyisihkan waktu untuk menyimak media sosial atau liputan berita karena alasan tertentu, lalu menyisihkan gadget sepanjang sisa hari itu.
“Sisa waktu (Anda dapat) benar-benar memperhatikan hal-hal yang penting. Maka hidupmu akan menjadi jauh lebih bahagia," ujar Brooks.
Contohnya, orang-orang yang kita cintai, spiritualitas yang kita nikmati, hubungan yang sedang dijalani atau pekerjaan. (*)