Waduh! Laba PT Indah Kiat Pulp and Paper Anjlok 50 Persen, Ini Penyebabnya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Laba bersih PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang diatribusikan kepada entitas induk perusahaan tergerus 50% pada kuartal III 2023. Adapun perusahaan ini mencatat laba bersih sebesar US$ 320,88 juta yang anjlok dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 647,19 juta.
Mengutip laporan keuangannya, laba perseroan tergerus hingga akhir September 2023 disebabkan oleh penjualan yang turun menjadi US$ 2,69 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar US$ 2,99 miliar.
Penjualan yang turun ikut dibarengi beban penjualan yang mencapai US$ 267,1 juta, menurun di banding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 339,97 juta.
Saat ini total aset perseroan pada akhir September 2023 tercatat senilai US$ 10,05 miliar menurun bila dibandingkan akhir tahun 2022 yang sebesar US$ 9,64 miliar.
Penurunan laba bersih tak hanya menimpa INKP. Namun PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) juga membukukan penurunan laba bersih menjadi US$ 134,08 juta atau turun sebanyak 61,15% dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar US$ 345,18 juta.
Pendapatan bersih TKIM juga menyusut sebanyak 8,21% per 30 September 2023 sebesar US$ 812,63 juta. Pada kuartal III-2022, TKIM membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 885,38 juta.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan INKP saat ini masih tertahan oleh MA200 namun disertai dengan munculnya volume pembelian.
"Dari sisi indikator, baik MACD maupun Stochastic masih berada di area negatifnya namun sinyal sudah mulai menyempit dan berpeluang terjadinya golden cross," kata Herditya, Kamis (2/11/2023).
Sementara penguatan TKIM hari ini disertai dengan munculnya volume pembelian, namun masih berada pada fase downtrendnya.
"Dari sisi indikator, Stochastic mulai bergerak menyempit di area oversoldnya dan berpeluang untuk terjadinya golden cross, namun MACD masih berada di area negatifnya dan belum menunjukkan tanda penguatan," jelasnya.
Herditya merekomendasikan trading buy pada saham INKP dan TKIM. Dengan rincian, support 8.200 dan resistance 9.000 pada saham INKP dan support 6.800 resistance 7.525 pada saham TKIM.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan hal tersebut disebabkan dari sisi top line maupun bottom line, di mana top line pendapatan mengalami penurunan, yang diiringi dengan kenaikan beban penjualan, terutama dari bahan baku. Sementara dari sisi bottom line, dikarenakan meningkatnya beban bunga.
"Pada kuartal IV-2023 nanti, seharusnya masih bisa lebih baik lagi, terutama didorong permintaan dari bisnis yang fokus kepada nilai ESG terutama pengguna kemasan kertas ramah lingkungan," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Rabu (2/11/2023).
Menurutnya, dari sisi pemberat, yaitu di antaranya karena perlambatan ekonomi global terutama dari China sebagai konsumen terbesar bagi INKP. (*)