Alamak! Elektabilitas Anies Anjlok 5 Persen Usai Gandeng Cak Imin, Ini Hasil Surveinya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan turun 5,2 persen pasca mendeklarasikan bakal calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Mulanya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat elektabilitas Anies berada di angka 19,7 pada bulan Agustus, namun turun menjadi 14,5 persen pada bulan September.
"Pasca memilih Cak Imin sebagai cawapres justru elektabilitas Anies menurun dari Agustus 19,7 persen turun ke 14,5 persen," kata Direktur LSI Adji Alfaraby dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube resmi LSI Denny JA, Senin (2/10/2023).
Adjie menyebut terdapat dua faktor yang menyebabkan elektabilitas Anies turun berpasangan dengan Cak Imin.
Kedua faktor tersebut yakni kritik keras yang dilontarkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Anies usai memilih Cak Imin dan elektabilitas Cak Imin yang cenderung rendah dibanding AHY.
"Kritik-kritik keras ini yang kemudian beredar luas sehingga ini juga yang mengganggu elektabilitasnya Pak Anies," jelas Adjie.
"Kedua adalah kalau kita lihat secara personal memang Cak Imin ini kalah populer dibanding AHY sebagai cawapres," imbuhnya.
AHY disebut jauh lebih populer dibandingkan dengan Cak Imin dengan perolehan tingkat popularitas mencapai 65,9 persen berbanding 49 persen. "Begitupun tingkat kesukaan (untuk AHY) ada 68,3 persen dari mereka yang kenal, sedangkan Cak Imin yang suka 61,5 persen. Jadi AHY lebih populer lebih disukai," katanya.
“Inilah yang kemudian menyebabkan elektabilitas Anies cenderung menurun," kata Adjie lagi.
Penurunan elektabilitas Anies tersebut kontras dengan elektabilitas Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang mengalami kenaikan pada bulan September.
Prabowo mengalami kenaikan elektabilitas sebesar 3,6 persen menjadi 39,8 persen di September dari 36,2 persen di Agustus.
Sementara itu, Ganjar mengalami kenaikan elektabilitas sebesar 2,1 persen menjadi 37,9 persen di September dari 35,8 persen di Agustus.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden dengan metode multi-stage random sampling dan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka serta menggunakan kuesioner.
Survei dilakukan pada tanggal 4 hingga 12 September dengan margin of error sebesar lebih kurang 2,9 persen. (R-06)