Bikin Malu! Badan Peserta Ujian Masuk Kampus Negeri Ditempeli Peralatan Elektronik, Bimbingan Belajar Terlibat
SABANGMERAUKE NEWS, Sumatera Utara - Aneh-aneh saja. Demi bisa masuk perguruan tinggi negeri, tindakan kecurangan pun tak malu dilakukan. Apa pun caranya, semua ditempuh dan tak tahu malu lagi.
Kasus kecurangan 'joki' ujian masuk kampus negeri terbongkar di kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, Sabtu (13/5/2023) kemarin. Sebanyak 7 peserta ujian ketahuan menyembunyikan alat yang ditempel di dada mereka. Ironisnya, tindakan curang ini digencarkan dengan keterlibatan pihak bimbingan belajar (bimbel).
Wakil Rektor (WR) I Universitas Sumatera Utara (USU), Dr Edy Ikhsan membeberkan bagaimana sistem kerja bimbel mengendalikan 7 peserta tersebut saat Ujian Tulis Berbasis Komputer, Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) 2023 di USU.
Ketujuh peserta ini, saat hendak menjalankan ujian UTBK-SNBT oleh pihak bimbel diperlengkapi dengan peralatan elektronik seperti handphone, perekam audio dan visual. Alat itu, ditempelkan di badan peserta ujian menggunakan lakban.
Edy mengungkapkan bahwa ketujuh peserta diamankan merupakan peserta sebuah bimbel di Kota Medan.
Untuk menjamin kerahasiaan bimbel bekerja sebagai 'joki', pihak bimbel meminta ketujuh peserta tersebut tidak memberi tahu kepada orang tuanya.
"Orang tua tidak tahu, diperalat dipasangkan alat, dipakaikan baju seragam dan jangan memberitahu kepada orang tua," sebut Edy, Sabtu (13/5/2023).
Ketujuh peserta itu, mengikuti UTBK-SNBT dengan lokasi ujian di Kampus USU, Rabu (10/5/2023). Mereka diantar dan dijemput oleh pihak bimbel hingga didandani agar peralatan yang mereka gunakan tidak diketahui untuk mengelabuhi petugas pengawas.
"Jejaring itu masih di Medan semua. Peserta diantar, didandani, dan akan dijemput. Setelah itu, dikumpulkan. Itu dilakukan oleh orang-orang relatif cukup banyak. Diduga melibatkan bimbel salah satu di Medan kan," sebut Edy.
Edy mengungkapkan seluruh aktivitas dikendalikan dari sebuah kamar hotel di Kota Medan.
Dengan menggunakan peralatan elektronik tersebut, pihak bimbel akan membimbing ketujuh peserta menjawab soal-soal UTBK-SNBT dengan baik dan benar 100 persen.
"Kita harapkan polisi bergerak cepat ke sebuah hotel dan menangkap bimbel tersebut. Mereka dikumpulkan sebuah kamar (hotel), kamarnya juga mereka booking kan," kata Edy.
Edy mengungkapkan bahwa kecurangan ini merupakan rangkaian melibatkan banyak orang dan terorganisir.
Namun dengan pengawasan ketat oleh petugas pengawas menggunakan alat metal detektor, aksi kecurangan ujian tersebut digagalkan.
Ketujuh peserta ujian merupakan peserta UTBK-SNBT 2023 yang mengikuti ujian masuk Fakultas Kedokteran, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama, yakni UI, UNEJ, UNDIP dan UNAIR. Mereka sudah saling kenal, karena mengikuti training ujian di bimbel tersebut.
"Mereka sudah kenal, karena apa? Karena mereka sudah mendapatkan training bimbel itu. Diperkirakan sudah dilakukan satu atau bulan belakangan ini," jelas Edy.
Dari pengakuan peserta yang diamankan itu, Edy mengatakan bahwa tidak ada rencana menggunakan alat-alat elektronik diikatkan di badan. Para peserta belajar dengan membahas soal, untuk mendapatkan hasil atau poin secara maksimal dan lulus masuk PTN yang dituju
"Orang tua pun, konon tidak tahu menahu. Tidak ada dalam skema itu. Bimbel dalam iklannya itu, di medsosnya. Menjamin lulus 10 persen," kata Edy.
Kini, kasus tersebut tengah dilakukan penyelidikan oleh petugas kepolisian dari pihak Polsek Medan Baru. Edy mengharapkan pihak berwajib mengusut tuntas kasus ini.
Edy mengungkapkan dalam waktu dekat, akan menyurati Polsek Medan Baru, untuk mempertanyakan terkait penanganan kasus kecurangan tersebut.
"Biarkan teman-teman kepolisian bekerja dulu, kami akan menyurati," tutur Edy. (*)