Sebelum Islam Masuk 3 Dewa Ini Disembah Orang Arab, Ada yang Disimbolkan Lumba-lumba
SABANGMERAUKE NEWS - Jauh sebelum agama Islam masuk ke Tanah Arab, warga setempat adalah penyembah dewa-dewi. Masyarakat Arab kuno adalah penyembah berhala.
Dalam masyarakat Arab kuno terdapat tiga dewi utama Makkah yakni Al-lat, Manat, and Al-'Uzza, bersama dengan Dewa Hubal, merupakan berhala-berhala yang disembah oleh kaum Nabatea (suku Arab kuno) sebelum datangnya Islam.
Tradisi orang-orang di Semenanjung Arab memang menyembah dewa-dewi sebelum datangnya agama Islam pada abad ke-7 yang dibawa Nabi Muhammad.
Salah satu dewi utamanya adalah Al-Lat, yang sekarang figurnya disamar-samarkan. Dewi Al-lat merupakan dewi yang sangat terkenal di dunia Arab sebelum Islam.
Meskipun utamanya dikenal sebagai dewi bulan, Al-lat juga memiliki beberapa peran lain. Ia juga dikenal sebagai dewi bumi, cinta, dan juga memiliki keterkaitan dengan matahari.
Dengan peran-perannya, Dewi Al-lat umumnya disimbolkan dengan bentuk bulan, dan juga terkadang dengan simbol matahari.
Nyonya Surga
Dewi-dewi lain, Al-Lat, Al-Uzza, dan Manat biasanya digambarkan secara bersamaan dan seringkali tertukar dengan satu sama lain.
Dewi Al-Uzza (Sang Perkasa) merupakan dewi pagi hari dan bintang sore hari. Ia melambangkan cinta dan juga perang. Ia sering ditampilkan bersamaan dengan singa.
Dilansir laman Arkeonews, bangsa Nabatea membangun kuil yang megah untuk Al-Uzza di Petra (kini Yordania) dan menyembah pohon akasia yang didedikasikan untuknya.
Banyak cendekiawan yang percaya ia merupakan dewa pelindung dari Makkah sendiri. Al-Uzza merupakan "Nyonya Surga" dan merupakan bagian dari zodiak Nabatea.
Selain itu, Al-Uzza juga merupakan dewi pelindung kapal yang akan berlayar dengan jarak jauh, sebab pada saat itu, bangsa Nabatea sempat berinteraksi dengan laut sebagai pedagang.
Lumba-lumba
Atas peran-peran tersebut, Dewi Al-Uzza disimbolkan dengan bentuk lumba-lumba, hewan yang diketahui sering berenang di samping kapal yang sedang berlayar.
Sementara itu, Menat merupakan dewi keyakinan dan kematian. Ia biasanya disembah untuk diminta perlindungan dari musuh penyembahnya atau untuk penyembahnya sendiri.
Dewi Menat biasanya disimbolkan sebagai perempuan tua yang memegang kapal kematian di tangannya.
Dewi-dewi ini disebut di Alquran dan Nabi Muhammad menolak untuk mengakui mereka sebagai tuhan dan menganggap mereka sebagai orang-orang dari Zaman Jahiliyah, zaman ketidaktahuan. (*)