Ganjar Pranowo Jadi Capres, Penduduk Miskin Jateng Terbesar Ketiga di Indonesia, Ini Datanya
SABANGMERAUKE NEWS - PDI Perjuangan telah mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam pilpres 2024 mendatang pada Jumat (21/4/2023) kemarin. Ganjar adalah capres kedua yang diumumkan partai politik setelah sebelumnya Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan.
PDI Perjuangan tak perlu berkoalisi dengan partai lain untuk memperoleh tiket pilpres karena sudah memenuhi ambang batas Presidential Threshold (PT). Beda halnya dengan NasDem yang harus mencari koalisi dengan partai lain dan kemungkinan membentuk poros dengan Partai Demokrat dan PKS.
Ganjar Pranowo merupakan sosok politisi yang cukup senior. Dua kali ia terpilih sebagai anggota DPR RI, hingga akhirnya memenangi pemilihan Gubernur Jateng pada 2013 silam.
Ia bahkan kembali menang dalam pilgub Jateng tahun 2018. Itu artinya, Ganjar sudah dua periode atau 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Jateng.
Dikenal aktif di media sosial dan rajin blusukan, ternyata angka kemiskinan di Jawa Tengah cukup tinggi. Bahkan, jumlah penduduk miskin di provinsi ini menempati terbesar ketiga di Indonesia, setelah Jawa Timur dan Jawa Barat. Memang, populasi penduduk di Jateng cukup besar.
Lantas, bagaimana fakta tingkat kemiskinan di Jateng selama di bawah kepemimpinan Ganjar?
BPS mencatat pada 2013 jumlah penduduk miskin di Jateng sebanyak 4,8 juta orang atau 14,44 persen. Ini adalah periode awal Ganjar menjabat atau mulai kuartal IV-2013.
Setelah setahun menjabat, Ganjar berhasil menurunkan angka kemiskinan di Jateng menjadi 4,56 juta orang atau 13,58 persen di 2014. Lalu, pada 2015 naik tipis menjadi 4,57 juta atau 13,58 persen.
Namun, pada 2020 dan 2021 kemiskinan di Jateng kembali naik kemungkinan faktor pandemi Covid-19. Kemudian, pada 2022 sudah berangsur pulih dampak pandemi dan penduduk miskin juga turun jadi 3,83 juta orang atau hanya 10,93 persen.
Berikut rincian angka kemiskinan di Jateng sejak kepemimpinan Ganjar sebagai Gubernur Jateng periode 2013-2022:
Tahun 2013: 4,86 juta orang atau 14,44 persen
Tahun 2014: 4,56 juta orang atau 13,58 persen
Tahun 2015: 4,57 juta orang atau 13,58 persen
Tahun 2016: 4,50 juta orang atau 13,27 persen
Tahun 2017: 4,45 juta orang atau 13,01 persen
Tahun 2018: 3,89 juta orang atau 11,32 persen
Tahun 2019: 3,74 juta orang atau 10,80 persen
Tahun 2020: 3,98 juta orang atau 11,41 persen
Tahun 2021: 4,10 juta orang atau 11,79 persen
Tahun 2022: 3,83 juta orang atau 10,93 persen.
Persentase angka kemiskinan penduduk Provinsi Jawa Tengah tersebut memang tidak termasuk dalam 10 besar nasional. Namun, dari segi jumlah penduduk miskin, Provinsi Jateng menempati urutan ketiga terbesar se Indonesia.
Berikut data BPS per Juli 2022 tentang provinsi yang memiliki penduduk miskin terbesar:
1. Jawa Timur: 4,181 juta
2. Jawa Barat: 4,070 juta
3. Jawa Tengah: 3,831 juta
4. Sumatera Utara: 1,268 juta
5. Nusa Tenggara Timur: 1,131 juta
6. Sumatera Selatan: 1,044 juta
7. Lampung: 1,002 juta
8. Papua: 922 ribu
9. Banten: 814 ribu
10. Aceh: 806 ribu jiwa
Sementara, persentase angka kemiskinan tertinggi 10 besar di Indonesia yakni:
1. Papua: 26,56 persen
2. Papua Barat: 21,33 persen
3. Nusa Tenggara Timur: 20,05 persen
4. Maluku: 15,97 persen
5. Gorontalo: 15,42 persen
6. Aceh: 14,64 persen
7. Bengkulu: 14,62 persen
8. Nusa Tenggara Barat: 13,68 persen
9. Sulawesi Tengah: 12,33 persen
10. Sumatera Selatan: 11,90 persen. (*)