Ganjar Capres Bukti Megawati Tak Bisa Didikte Kekuatan Istana, Koalisi Besar Golkar cs Segera Bubar!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan diyakini memukul gerakan poros Koalisi Besar yang dikampanyekan Partai Golkar cs. Semula, koalisi yang disebut-sebut direstui Istana ini akan bergabung dengan Partai Gerinda pimpinan poros Prabowo.
Namun, dengan telah dideklarasikannya Ganjar sebagai capres, Jumat (21/4/2023) siang tadi, Koalisi Besar diyakini segera akan bubar barisan.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI-P kemungkinan akan berdampak pada bubarnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Diketahui, KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Menurut Umam, KIB semula menempatkan diri sebagai 'imam' dalam arus pembentukan koalisi pengusung Ganjar.
"Kini, ketiganya berhasil dipaksa tunduk pada otoritas kewenangan tinggi partai PDI-P," kata Umam, Jumat (21/4/2023).
Ia menjelaskan, pencapresan Ganjar ini juga menegaskan posisi Megawati yang tak mau didikte dan diintervensi oleh permainan kekuasaan yang diinisiasi oleh Istana Kepresidenan.
Umam menuturkan, pencapresan Ganjar oleh PDI-P ini sekaligus menutup peluang negosiasi politik koalisi besar yang dinahkodai oleh Gerindra. Ini berarti proposal pencapresan Prabowo yang berpasangan kader PDI-P ditolak keras.
Dengan demikian, PDI-P akan maju secara terpisah dari koalisi besar yang berarti membuka kemungkinan terbentuknya tiga poros koalisi capres.
"Bahkan, jika di internal koalisi besar sendiri terjadi faksionalisme akibat ketidakpuasan hasil negosiasi politik tahap akhir, maka terbuka juga peluang terbentuknya empat poros koalisi capres," jelas dia.
Menurutnya, pencapresan Ganjar ini merupakan respons cepat PDI-P yang sadar berada dalam kepungan partai-partai lingkaran Istana.
Partai-partai tersebut juga telah mengantongi 49,3 persen kekuatan kursi parlemen. Kondisi tersebut berpotensi memaksa PDI-P menyerahkan tiketnya dan harus berpuas diri menerima posisi cawapres mendampingi Prabowo.
"Dengan demikian, konsolidasi 'koalisi super besar' antara koalisi besar plus PDI-P hampir bisa dipastikan gagal," ujarnya.
Tiga Poros Capres
Pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan memunculkan skenario pilpres 2024 mendatang diikuti tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. Pilpres 2024 dipastikan akan berlangsung panas dan ketat.
Diusungnya Ganjar menyusul pencapresan Anies Baswedan yang sudah lebih dulu dideklarasikan oleh Partai NasDem. NasDem kemudian telah membentuk poros Koalisi Perubahan bersama PKS dan Partai Demokrat.
Pada sisi lain, satu poros baru yang potensial terbentuk bisa mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Barisan yang disebut Koalisi Besar ini kemungkinan beranggotakan Partai Gerindra, Golkar, PKB, PPP dan PAN.
Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyambut baik pencapresan Ganjar karena akan memunculkan tiga capres.
"Dengan pencapresan Ganjar ini ya sebagai partai politik, kami menyambut baik. Artinya sekarang sudah mengerucut pada 3 capres, Pak Ganjar, Pak Prabowo, dan Pak Anies Baswedan," ujar Andi Arief kepada wartawan, Jumat (21/4/2023).
Andi Arief menilai pencapresan Ganjar juga sebagai tanda pemilu akan berjalan dengan baik. Artinya, isu polarisasi atau head to head tidak akan terjadi.
"Ini baik, ada tanda-tanda pemilu berjalan baik dalam arti bahwa isu polarisasi tidak akan terjadi. Tidak ada head to head, baik ya," ungkap Andi.
Andi melihat pencapresan ini sebagai berakhirnya isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu. Andi menyebut demokrasi Indonesia selamat.
"Kedua, ini berakhir juga isu perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu, dan lain sebagainya. Mau nggak mau bahwa pemilu harus tetap jalan. Tidak ada tunda-menunda, gugur saja yang punya ide itu. Artinya demokrasi kita selamat lah," kata Andi.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menilai isu tiga periode atau perpanjangan masa jabatan presiden dengan penundaan pemilu akan hilang usai Ganjar dicapreskan PDIP.
"Sepertinya akan ada paling tidak 3 capres dengan koalisinya masing-masing, Anies, Ganjar, dan Prabowo. Ini bagus untuk demokrasi kita. Rakyat akan disuguhkan pilihan yang beragam. Kami Demokrat tetap pada poros perubahan," imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara resmi telah diumumkan menjadi calon presiden dalam pilpres 2024. Ganjar diumumkan dalam rapat DPP PDI Perjuangan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4/2023).
"Menugaskan kepada kader Ganjar Pranowo ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden 2024," kata Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hadir dalam pengumuman tersebut Presiden Jokowi dan sejumlah elit PDI Perjuangan. Dua anak Megawati yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo ikut mendampingi Megawati saat menyampaikan pengumuman tersebut.
Pemilihan tempat pengumuman capres secara khusus sengaja dilakukan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebut Istana Batu Tulis sebagai tempat Bung Karno menghasilkan buah karya peletak pondasi NKRI.
Megawati sengaja memilih tanggal 21 April sebagai waktu pengumuman capres bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Mantan presiden kelima Indonesia ini mengutip pernyataan Bung Karno yang menyebut perempuan sebagai jalan peradaban. (*)