6 Kasus Prostitusi Via MiChat Berujung Kriminal yang Terheboh di Pekanbaru, Anggota Satpol PP Pernah Jadi Korban
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Seorang wanita di bawah umur E (16) menjadi korban penganiayaan berat pria hidung belang di Pekanbaru. E diduga adalah pekerja seks komersil yang membuka praktik pribadi via aplikasi MiChat.
E terluka dengan 26 tusukan pisau di tubuhnya. Pria yang memesannya Ryan (28) mengaku dendam karena pernah menjadi korban pemerasan saat memesan cewek lewat MiChat. Kini kasusnya ditangani Polresta Pekanbaru.
Praktik prostitusi terselubung menggunakan aplikasi pertemanan MiChat sebenarnya bukan kali pertama terjadi di Pekanbaru, Riau. Awalnya, aplikasi ini dipakai untuk memesan cewek bayaran yang istilah populernya disebut Cewek Open BO (cewek bokingan).
Belakangan, Cewek Open BO tak lagi murni menjalankan praktik prostitusi memenuhi nafsu pria hidung belang. Sejumlah kasus menunjukkan fakta kalau Cewek Open BO berkomplot dengan orang lain untuk memeras pelanggannya.
Berikut 6 kasus prostitusi via Michat yang berujung tindakan kriminal di Pekanbaru:
1. Pemuda Diperas Rp 7,8 Juta
Seorang pemuda berinisial RPN (29) diperas oleh komplotan saat dirinya memesan cewek di aplikasi MiChat pada Kamis (28/4/2022) lalu. RPN mengalami kerugian Rp7,8 juta.
Kejadian berawal saat RPN memesan jasa prostitusi melalui aplikasi MiChat. Setelah membuka aplikasi MiChat dan menemukan wanita penyedia jasa prostitusi lalu keduanya membuat janji di salah satu hotel kelas melati di Kota Pekanbaru. Kamar hotek disiapkan oleh cewek BO tersebut.
Setelah bertemu di dalam kamar hotel, ternyata wanita PSK yang dipesan oleh korban tidaklah sendirian. Di dalam kamar bersama 3 orang temannya.
Di dalam kamar itulah korban diminta uang secara paksa oleh para pelaku. Bahkan korban sempat dipukul karena mencoba melawan. Korban RPN lantas melaporkan peristiwa itu di Polresta Pekanbaru.
2. Pria Bangkinang Diperas Cewek MiChat Pekanbaru
Seorang wanita diduga PSK bernama JAS (21) beserta dua orang rekannya bernama Y (23) dan Yo (36) diringkus oleh pihak kepolisian lantaran dugaan melakukan tindak pidana pemerasan dan ancaman terhadap seorang pria asal Bangkinang, Kampar. Kejadiannya berlangsung pada Senin (20/6/2022) lalu.
Kala itu, korban yang baru sampai di Pekanbaru membuka aplikasi MiChat untuk mencari 'cewek bookingan'. Selanjutnya korban menemukan salah satu akun wanita dengan nama akun Rachel Wiffa Asan.
Setelah terjadi kesepakatan tawar menawar harga untuk berhubungan badan ala short time (ST), pelaku cewek MiChat memberikan nomor handphone. Kemudian korban menghubungi pelaku dan cewek bookingan ini menyuruh korban untuk datang ke kamar 116 Hotel Winstar.
Sesampainya di kamar 116 Hotel Winstar korban berkenalan dengan pelaku. Saat itu pelaku minta harga layanan singkat seksual sebesar Rp500 ribu dan disetujui oleh korban.
Namun pelaku meminta uang jasa seks dibayar terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan badan. Korban memberikan uang tersebut kepada pelaku. Saat korban hendak bersiap-siap melakukan hubungan badan, namun ditolak oleh pelaku dengan alasan uang agar ditambah.
Secara tiba-tiba, pintu kamar ada yang mengetuk dan memasak pintu dibuka. Ternyata dua rekan pelaku masuk ke dalam kamar. Sedangkan cewek MiChat ini bersembunyi masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu kamar mandi.
Korban bingung dan menanyakan kedua laki-laki tersebut siapa. Namun kedua laki-laki itu mengaku kamar itu miliknya. Dua laki-laki ini kemudian meminta uang sebesar Rp 350 ribu dengan alasan bayar uang kamar.
Korban kemudian diancam oleh kedua pria. Karena korban takut dikeroyok, ia hanya menyerahkan Rp100 ribu.
3. Cewek MiChat Dijual Pacarnya
Seorang gadis di bawah umur diperdagangkan di salah satu hotel di Pekanbaru. Korban AK baru berusia 17 tahun 2 bulan. Ia disuruh sang pacar EAS alias Riko (23) untuk melayani pria hidung belang di hotel.
Tindak pidana eksploitasi seksual terhadap anak di bawah umur ini diungkap Polsek Senapelan pada Senin (20/6/2022). Peristiwa terjadi di salah satu kamar hotel di Jalan Moh Ali, Kelurahan Padang Terubuk, Kecamatan Senapelan.
Polisi menemukan AK sedang berada di dalam kamar bersama dua pria, U alias Umai (27) dan EAS alias Riko (23). Turut diamankan dalam kasus ini MI alias Iksan. Saat diinterogasi AK mengaku baru saja selesai melayani U dan menerima uang Rp 300 ribu.
4. Anggota Satpol PP Korban Cewek MiChat
Seorang pria berinisial A, yang diketahui merupakan oknum anggota Satpol PP di Kota Pekanbaru babak belur usai dihajar oleh enam orang pria. Dia dihajar usai memesan wanita penghibur melalui aplikasi MiChat.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (4/10/2021) silam di Hotel Red Planet yang berada di Jalan Tengku Zainal.
Saat itu, A yang menginap di hotel tersebut memesan wanita penghibur melalui aplikasi. Dalam kesepakatannya, A harus membayar Rp 600 ribu kepada wanita tersebut untuk berhubungan badan short time.
Namun, setelah wanita tersebut tiba di kamar A, wanita tersebut justru ditolaknya dengan alasan tidak sesuai dengan foto yang ada di aplikasi. Lantaran kesal ditolak, wanita tersebut kemudian mengambil dompet A dan ternyata hanya berisi uang Rp195 ribu, hingga keduanya pun terlibat cekcok.
Wanita tersebut kemudian mengadu kepada temannya dan mengaku telah diperkosa oleh A. Tak lama, datang enam pria dan langsung menghajar A hingga babak belur.
Korban pun melaporkan kejadian itu ke polisi. Enam pria tersebut berinisial ID, TP, RG, HK, DI, dan FM termasuk wanita penghibur berinisial MF kemudian diamankan polisi.
5. Pria Hidung Belang Dirampok Cewek MiChat
Seorang pemuda di Pekanbaru, Riau babak belur dianiaya dan dirampok pekerja seks komersial (PSK) bersama sejumlah pria di kamar hotel. Korban berinisial DW (28) dianiaya karena menolak membayar jasa PSK karena tidak sesuai dengan pesanan di aplikasi. PSK yang datang tidak sesuai dengan foto aplikasi MiChat.
DW memesan PSK wanita berinisial WN melalui aplikasi MiChat. Mereka berjanji bertemu di kamar 312 Hotel Parma Pekanbaru.
Sesampai di kamar, DW protes karena PSK yang dipesan tidak seperti yang ada di foto. Mereka kemudian terlibat cekcok.
Saat pemuda ini keluar kamar dan tidak mau bayar, wanita tersebut memanggil teman-temannya. Sejumlah rekan pria PSK itu ternyata sudah menunggu di depan kamar. Mereka mengejar DW dan memukulinya.
Para pelaku juga merampok handphone, dompet dan mobil korban. Keesokan harinya korban membuat laporan ke polisi.
6. Cewek MiChat Dihujani 26 Tusukan
Kasus terbaru yakni seorang wanita diduga pekerja seks komersial (PSK) berinisial E di Pekanbaru menjadi korban penusukan oleh pelanggannya sendiri.
Korban yang masih berusia 16 tahun itu ditusuk sebanyak 26 kali oleh Ryan Oktafius (28).
Peristiwa berdarah itu terjadi di kamar 205 Hotel City Smart, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, pada Selasa (18/4/23) dini hari lalu.
Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Andrie Setiawan mengatakan awalnya Polsek Bukit Raya menerima laporan dari pihak keamanan Hotel City Smart tentang adanya keributan di kamar 205.
Tim Opsnal Polsek Bukit Raya pun langsung bergegas ke Hotel City Smart untuk menindaklanjuti laporan itu.
“Saat kamar 205 diperiksa, pintunya dibuka, ternyata korban sudah dalam keadaan berlumuran darah,” ujar Kompol Andrie, Rabu (19/4/2023).
Polisi pun bergegas membawa korban ke rumah sakit. Kondisi korban sudah kritis.
Saat polisi tiba, pelaku Ryan juga masih berada di tempat kejadian perkara atau TKP.
“Ryan diamankan bersama sebilah pisau yang digunakan untuk menganiaya korban,” tutur Kompol Andrie.
Di depan polisi, Ryan mengaku memesan E melalui aplikasi MiChat. Namun, pelaku sudah menyiapkan pisau di kamar tempatnya berkencan.
“Sebelum ke hotel pelaku sudah menyiapkan pisau. Alasannya karena sebelumnya pernah jadi korban pemerasan saat memesan jasa prostitusi melalui MiChat,” ucap Kompol Andrie.
Dugaan Ryan ternyata tepat. Saat dirinya dan korban berada di dalam kamar, tiba-tiba ada yang menggedor-gedor kamar tempat mereka berkencan.
Menurut Ryan, saat itu dirinya belum menggauli PSK pesanannya itu. Dia menduga orang yang menggedor pintu kamar itu berkomplot dengan E.
“Karena kesal, pelaku langsung menikam korban menggunakan pisau sebanyak 26 kali,” ujar Andrie.
Keributan itu terdengar petugas sekuriti hotel yang segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bukit Raya.
Polisi pun bergerak sigap mendatangi lokasi sehingga korban bisa diselamatkan.
“Saat ini korban masih dalam perawatan, sehingga rekan-rekannya belum dapat kami periksa. Sementara Ryan sudah ditahan,” kata Andrie. (*)