Demokrat Tolak Mentah-mentah Sandiaga Uno Dampingi Anies, Bagaimana Usulan Jusuf Kalla?
SABANGMERAUKE NEWS - Andi Arief selaku Ketua Bappilu Demokrat, merespons pernyataan Ketua DPP NasDem Effendy Choirie (Gus Choi) terkait nama Cawapres Anies Baswedan dari kriteria yang disebut Jusuf Kalla.
Andi mengatakan bahwa usulan itu akan dibicarakan oleh tim Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), dan Andi juga memastikan PD tak akan ada pembahasan mengenai sosok Sandiaga Uno terkait bakal cawapres dari Anies.
"Ya nanti dibicarakan lah, yang penting bagi Demokrat, nama Sandi Uno kita tutup. Tidak akan membicarakan nama itu lagi. Tapi, kalau nama-nama lain silakan dibicarakan nanti," ungkap Andi dihubungi, Jumat (14/3/2023).
Andi mengatakan keputusan terkait cawapres ada di tangan Anies Baswedan. Setiap partai di KPP memiliki hak untuk mengajukan nama yang dinilai cocok.
"Tergantung Pak Anies akan memutus siapa, apakah Mas AHY, apakah calon yang dikemukakan oleh PKS, atau calon yang dikemukakan oleh NasDem gitu. Saya kira itu saja, biarlah masyarakat mempersiapkan dulu Hari Raya, hari yang suci ini, biar kita tidak bicara politik dulu," ujarnya.
Andi menjawab bahwa tidak adanya nama Agus Harimurti Yudhoyono dalam usulan Gus Choi.
"Sesuai dengan yang akan dibahas itu yang masuk dalam figur perubahan, saya kira yang diajukan oleh Gus Choi adalah beberapa tokoh yang masuk figur perubahan itu ada," tutur Andi.
"Ya nanti silakan dirembukkan saja, dan Mas Anies yang akan memutuskan. Demokrat sendiri masih mencalonkan AHY, saya kira gitu," sambungnya.
Sebelumya, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), mengaku telah mengusulkan nama beserta 2 kriteria bakal cawapres ke calon presiden 2024 usungan Partai NasDem, Anies Baswedan. Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan sepakat dengan 2 kriteria dari JK.
"Iya setuju semua, itu memang sesuai dengan kriteria yang telah disepakati bersama. Jadi kita setuju 100 persen dengan pernyataan Pak JK,"ungkap Gus Choi pada, Kamis (13/4/23 kemarin.
Gus Choi mengatakan kriteria cawapres Anies mestilah sosok yang bisa membawa kemenangan. Ia tak mempermasalahkan apakah sosok itu berlatar belakang NU atau Muhammadiyah.
"Iya jadi, tokoh-tokoh misalnya yang dari NU memenuhi semua yang disebut-sebut yang dari NU itu memenuhi syarat semua. Penambah pemenangan, menambah kekuatan, bisa mengelola pemerintahan, bisa semua lah, mereka sudah bisa ngurus partai, ngurus organisasi tinggal penyesuaiannya aja," tutur Gus Choi.
Gus Choi juga menyebutkan beberapa nama potensial dari Nahdatul Ulama, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Yeni Wahid hingga mantan Ketum PBNU Said Aqil Siroj. Menurut Gus Choi, nama-nama tersebut bukan hanya bisa memimpin organisasi melainkan mampu meraup suara dari pemilih
"Sudah sering saya keluarkan nama-nama itu, sering kan saya menyebut Khofifah, saya menyebut Syaifullah Yusuf, saya menyebut Yeni Wahid, menyebut Kiai Said Aqil Siroj, memerintah bisa semua dan itu semua menambah kekuatan," tutur Gus Choi.
Ia juga merinci nama-nama potensial dengan latar belakang Muhammadiyah. Menurut Gus Choi, salah satunya adalah Din Syamsuddin hingga Profesor Abdul Mu'ti.
"Muhammadiyah tokoh-tokohnya banyak, Din Syamsudin pengalaman panjang, Prof Mu'ti yang Sekjen sekarang, juga bisa. Pokoknya semuanya akan menambah kekuatan, jadi pemerintah itu kedua, yang penting yang tahap pertama itu menang," tutur Gus Choi.
"Prof Mu'ti kan, Prof Haedar Nashir, atau menteri siapa itu yang dari Muhammadiyah, Prof Muhadjir, itu juga bisa," sambungnya.
Menurutnya tokoh dari NU seperti Mahfud Md juga patut dipertimbangkan. Ada pula Eks Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin masuk dalam nama potensial.
"Tapi begini, yang penting itu kan, dalam konteks pembicaraan kita ini kan merespons pernyataan Pak JK, yang penting menang dulu. Dari NU saya sebut satu lagi, Prof Mahfud Md," ujarnya.
Menurut Gus Choi nama-nama tersebut juga dipertimbangkan oleh internal partai. Pihaknya tengah mendalami dan mencocokkan tokoh yang tepat bersanding dengan Anies.
"Artinya kita ini sedang menimbang-nimbang, sedang melihat-lihat, melirik-lirik, mengkalkulasi, mendalami setiap tokoh-tokoh yang bisa mendongkrak suara untuk kemenangan itu. Sekarang itu yang dilakukan," imbuhnya. (CR-02)