Gawat! Elektabilitas Ganjar Turun Tajam karena Ngomong Tolak Timnas Israel, Anies-Prabowo Kian Menguat, Ini Datanya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkap hasil survei terbaru elektabilitas para bakal calon presiden, Minggu (9/4/2023). Hasilnya, elektabilitas Ganjar Pranowo nyungsep alias anjlok secara tajam. Pada sisi lain, dua rival potensialnya yakni Anies Baswedan dan Prabowo Subianto konsisten menguat.
Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo anjlok hingga 8,1 persen dalam hasil survei tersebut. Diduga kuat ini akibat omongan Ganjar yang menolak kedatangan Timnas Israel dan mengakibatkan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Ganjar mengalami penurunan selama dua bulan terakhir, turun 8,1 persen dari 35 ke 26,9 persen," ujar Direktur LSI Djayadi Hanan dalam paparannya, Minggu.
Sementara untuk Anies dan Prabowo Subianto, kata Djayadi, trennya cenderung mengalami penguatan atau stabil jika dibandingkan survei setahun terakhir. Untuk Prabowo mengalami kenaikan hingga 3,6 persen dan Anies mengalami kenaikan sedikit sebesar 1,3 persen.
Naiknya elektabilitas Anies dan Prabowo yang cukup kecil ini, menurut Djayadi, menjadi indikasi 8,1 persen suara Ganjar yang hilang tidak terdistribusi secara merata kepada keduanya.
"Itu berarti jika kita berpikir secara sederhana, hilangnya 8,1 persen suara Ganjar terpecah menjadi undecided lalu ke Prabowo dan sedikit ke Anies. Itu dugaan sederhananya," kata Djayadi.
Survei yang digelar oleh LSI ini menargetkan WNI berusia 17 tahun ke atas dan memiliki nomor telepon. Survei dilakukan pada 31 Maret - 4 April 2023.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). Dengan teknik ini, sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.
FIFA sebelumnya telah mencoret Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Penolakan kedatangan Timnas Israel ke Indonesia dinilai jadi penyebab, meski FIFA tidak menyinggung soal Israel dalam keterangannya.
Adapun penolakan datang dari Ganjar dan Gubernur Bali I Wayan Koster Ganjar. Mereka mengatakan sebagai kader PDI Perjuangan akan memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina. (*)