Wagubri Edy Natar Marah Besar Jatah Bantuannya untuk Masjid Saat Safari Ramadan Dipotong: Kenapa Otak Kalian Bisa Seperti Itu?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sebuah rekaman pembicaraan antara Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Natar dengan seseorang beredar di publik. Isinya mengungkap kemarahan Edy Natar karena besaran bantuan yang akan dibagikannya ke masjid-masjid saat kegiatan safari Ramadan dipotong besarannya hingga tinggal separuh.
Dalam rekaman suara yang sudah viral di grup-grup WhatsApp tersebut, Edy Natar mempertanyakan mengapa tindakan itu ia alami. Terdengar ia berbicara dengan seseorang yang nampaknya mengetahui dilakukannya pemotongan dana bantuan tersebut.
Menurutnya, bantuan yang berasal dari salah satu BUMD terbesar Pemprov Riau tersebut harusnya ia peroleh sebesar Rp 50 juta di tiap kabupaten/ kota yang dikunjungi, di luar Kota Pekanbaru. Hal itu jumlahnya seharusnya sama dengan yang dibagikan Gubernur Riau Syamsuar.
"Hasil rapat kan sudah ditetapkan di luar kota Pekanbaru, Gubernur Rp 50 juta, Wagub Rp 50 juta. Kok bisa Gubernur memerintahkan kamu. Kenapa Beliau tak sampaikan ke saya," cecar Edy Natar kepada seseorang di dalam rekaman suara tersebut.
Ia pun sempat menyebut kalau Gubernur Syamsuar membagikan bantuan Rp 50 juta, dan ada juga mendapatkan Rp 25 juta lagi. Sementara, bantuan yang ia bagikan di Kampar cuma Rp 25 juta.
Ia bahkan menyebut perintah pemotongan besaran bantuan ke masjid tersebut berasal dari Gubernur Syamsuar.
Sangking kesalnya, Edy Natar menyebut pihak yang memotong bantuan itu memiliki hati yang tak bagus dan mempertanyakan kepemimpinannya.
"Ini hatinya bagaimana ini? Pemimpin model apa begitu, kok tidak bagus kali hatinya," kesal Wagub dengan nada keras.
Ia kesal karena kebijakan pemotongan bantuan itu tidak dikoordinasikan langsung kepada dirinya.
"Kenapa otak kalian bisa seperti itu, di mana akal sehat kalian? Saya akan kejar benar ini, jangan main-main dengan saya. Ketidakadilan ini sudah begitu parah. Selama ini saya diam. Empat tahun saya di sini, tak pernah mengusili orang lain," katanya eks Danrem 031 Wirabima ini dengan nada keras.
Edy Natar yang sudah menyatakan membatalkan seluruh kegiatan safari Ramadan dalam rekaman suara itu, menyebut siap mempertaruhkan jabatannya.
"Kalau kezaliman seperti ini, saya pertaruhkan jabatan saya," tegasnya.
Diketahui, sejak gaduh pemotongan bantuan Safari Ramadan ini mencuat, muncul pers rilis berita soal besaran jumlah bantuan ke masjid dalam kegiatan safari Ramadan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Edy Natar mempertanyakan kepada seorang di dalam rekaman suara, siapa yang memerintahkan pembuatan pers rilis itu.
"Siapa itu yang perintahkan pers rilis? Erisman?" kata Edy Natar.
Erisman yang disebut dalam rekaman suara diketahui sebagai Erisman Yahya, Kepala Dinas Kominfo Pemprov Riau.
Erisman Yahya sudah dikonfirmasi soal isi rekaman suara dan disebutnya namanya dalam rekaman suara tersebut. Namun, Erisman tak kunjung membalas.
Sejak gaduh safari Ramadan ini mencuat, Pemprov Riau termasuk Gubernur Riau belum pernah memberikan pernyataan dan keterangan. (CR-01)