Energi Baru Terbarukan
Permigastara Fokus Bangun Daya Saing Bisnis Migas dan Energi, Tapi Juga Dorong Penguatan SDM
SABANGMERAUKE, RIAU - Perkumpulan Pengusaha Migas Energi Baru dan Terbarukan Nusantara (Permigastara) menegaskan kehadiran untuk mendukung program dan kebijakan pemerintah dalam pemantapan dan kedaulatan migas dan energi di Indonesia. Tidak sekadar melulu mengurusi bisnis, namun Permigastara juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan penyerapan tenaga kerja.
Ketua Umum Permigastara, Peri Akri menyatakan Permigastara siap berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama industri migas dan energi baru terbarukan. Kolaborasi tersebut mestinya saling memperkuat seluruh pelaku usaha, utamanya kontraktor lokal. Sinergis pemangku kepentingan dengan pelaku usaha adalah prasyarat utama ekosistem bisnis yang sehat dan kompetitif.
"Permigastara menjadi elemen yang siap untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam menumbuhkan ekosistem bisnis migas dan energi. Namun tetap dalam kerangka saling menguatkan dan memberdayakan," kata Ketua Umum Permigastara, Peri Akri dalam konferensi pers, Selasa (2/11/2021) di Pekanbaru.
Hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Penasihat, Irvan PP dan Sekretaris Jenderal, John Pieter. Konferensi pers juga diikuti jajaran pengurus Permigastara lewat sambungan zoom meeting.
Menurut Peri Akri, Permigastara tidak hanya fokus pada isu dan bisnis migas. Namun juga secara khusus pada pengembangan energi baru dan terbarukan.
"Termasuk soal green energy. Kita memiliki potensi tersebut. Jadi jangan hanya sibuk dengan migas, itu salah satunya," kata Peri.
Sekretaris Jenderal Permigastara, John Pieter juga mengomentari soal terjadinya 'mobilisasi' anak perusahaan Pertamina dan BUMN lain dalam menggarap proyek di Blok Rokan yang kini dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Pihaknya memahami terjadi perubahan kultur perusahaan dan konsekuensi adanya regulasi baru yang muncul.
Meski demikian Permigastara mengklaim tak akan menempuh cara 'keras' namun lebih persuasif agar kontraktor lokal bisa tetap tumbuh dan berkembang.
"Kami lebih memilih cara dialog dan mencari titik temu. Kita siap berkolaborasi, tapi kontraktor lokal yang sudah ada selama ini memang harus tetap hidup. Tinggal bagaimana modifikasi cara dan polanya saja," kata John Pieter.
Ketua Dewan Penasihat, Ivan PP menyatakan meski Permigastara merupakan perkumpulan organisasi baru, namun pihaknya telah memiliki rencana kerja strategis dan taktis. Tidak saja berfokus pada penguatan kapasitas pelaku usaha migas dan energi, namun juga peningkatan sumber daya manusia lokal.
"Riau sebagai salah satu pusat energi, tidak saja minyak bumi namun juga kelapa sawit dan lainnya. Sudah saatnya agar SDM lokal disiapkan sebagai pengelola untuk menumbuhkan iklim kompetitif yang sehat. SDM salah satu kuncinya, bagaimana Permigastara berencana membangun Migas Center di Riau," kata Ivan.
Permigastara saat ini dalam proses konsolidasi internal organisi yakni dengan membentuk kepengurusan tingkat provinsi dan kabupaten/ kota di daerah yang memiliki potensi energi dan migas. (*)