Inilah 8 Jenderal Kopassus Bintang 4 Paling Terkenal di Indonesia, Sebagian dari Keluarga Elit
SABANGMERAUKE NEWS - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang memiliki ciri khas Baret Merah dan seragam loreng darah mengalir merupakan pasukan elite yang disegani di dunia.
Dibentuk pada 16 April 1952 oleh Panglima Tentara Territorium III/Siliwangi Kolonel AE Kawilarang atas gagasan Letkol Slamet Riyadi, Kopassus selalu menorehkan tinta emas di medan operasi. Keberhasilannya dalam menjalankan tugas operasi seirama dengan karier militer para prajuritnya yang juga cukup cemerlang.
Tak sedikit prajurit Kopassus yang sukses meraih pangkat jenderal bintang empat dan mencapai puncak tertinggi karier militer dengan menduduki jabatan penting seperti, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) hingga Panglima TNI.
Para 'jagoan' Kopassus lintas generasi telah menorehkan pencapaian yang terbaik. Sebagian mereka sukses dalam meraih pangkat tertinggi yakni jenderal bintang empat di pundak.
Berikut deretan jenderal Kopassus yang pernah dimiliki Indonesia:
1. Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani
Pria kelahiran Cepu, Jawa Tengah 2 Oktober 1932 merupakan Panglima ABRI (Pangab) sekarang bernama Panglima TNI ke delapan. Benny Moerdani menjadi pucuk pimpinan TNI pada 1983 di masa kepemimpinan Presiden Soeharto.
Tokoh militer dan intelijen paling berpengaruh di masa Orde Baru (Orba) ini merupakan lulusan Pusat Pendidikan Perwira Angkatan Darat (P3AD).
Tidak hanya itu, Benny Moerdani juga merupakan pelatih angkatan pertama prajurit infanteri Kopassus di awal-awal berdirinya Korps Baret Merah tersebut.
Selama mengabdikan dirinya di TNI khususnya di Kopassus, berbagai tugas operasi pernah diembannya mulai dari penumpasan pemberontak bersenjata PRRI/Permesta, penumpasan DI/TII, Operasi Naga, Operasi Woyla pembebasan sandera penumpang pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Thailand, Operasi di Timor-Timur (Timtim) dan sebagainya.
Kenyang dengan pengalaman tempur, Benny Moerdani menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Panglima Kopkamtib. Benny kemudian diangkat menjadi Panglima TNI oleh Soeharto karena jasa-jasanya saat menjadi komandan salah satu tim Operasi Naga untuk membebaskan Irian Barat kini bernama Papua) dari Belanda.
2. Jenderal TNI (Purn) Edi Sudrajat
Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) angkatan pertama 1960 ini merupakan Jenderal Kopassus yang berhasil mencapai pangkat tertinggi di militer. Edi pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke 16 dan puncaknya menjadi Panglima TNI ke 10.
Peraih Adhi Makayasa ini menjadi lulusan AMN pertama yang menjabat Panglima TNI. Edi Sudrajat menjabat sebagai Panglima TNI pada 1993 di masa Presiden Soeharto.
Pria kelahiran Jambi, 22 April 1938 merupakan Panglima TNI dengan masa jabatan paling singkat yakni hanya 3 bulan terhitung sejak 19 Februari hingga 21 Mei 1993.
3. Jenderal TNI (Purn) Feisal Edno Tanjung
Menggantikan Jenderal TNI Edi Sudrajat, abituren Akademi Militer Nasional (AMN) 1961 ini adalah Panglima TNI ke 11.
Feisal Tanjung juga merupakan prajurit Kopassus yang berhasil mencapai pangkat tertinggi di militer. Perwira kelahiran Tarutung 17 Juni 1939 ini diangkat menjadi Panglima TNI oleh Presiden Soeharto pada 21 Mei 1993 hingga Februari 1998 sebelum terjadinya Reformasi.
Mengawali kariernya dari kesatuan Infanteri Kopassus. Feisal Tanjung merupakan perwira yang kenyang dengan pengalaman tempur. Berbagai operasi pernah dijalaninya seperti Operasi Masoahi, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi G30S/PKI, hingga Operasi Seroja Timor Timur.
4. Jenderal TNI (Purn) Wismoyo Arismunandar
Jenderal TNI (Purn) Wismowo Arismunandar merupakan salah satu tokoh militer di Indonesia. Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) yang sekarang bernama Akademi Militer (Akmil) 1963 juga tercatat sebagai prajurit Kopassus yang berhasil menyandang pangkat Jenderal TNI.
Pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur pada 10 Februari 1940 mencapai puncak karier militernya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ke-17.
Adik ipar dari Presiden Soeharto ini merupakan sosok yang sederhana dan dekat dengan prajurit. Berbagai jabatan strategis yang pernah dijabat antara lain, Dan Grup I Kopassandha, Wadan Kopassandha, Danjen Kopassandha, Pangdam VIII/Trikora, Pangdam IV/Diponegoro, Pangkostrad, Wakasad dan puncaknya menjabat KSAD.
5. Jenderal TNI (Hor) Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan merupakah tokoh militer yang sangat disegani di Indonesia. Pria yang kini menduduki jabatan Menko Marves juga merupakan prajurit Kopassus yang berhasil meraih pangkat Jenderal TNI.
Peraih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama sebagai lulusan terbaik Akmil 1970 dari kesatuan Infanteri Kopassus. Hampir sebagian besar hidup pria kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara (Sumut) pada 28 September 1947 dihabiskan di Korps Baret Merah.
Selama 30 tahun menjadi prajurit pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD) tersebut, Luhut menorehkan banyak prestasi. Lewat tangan dinginnya, Luhut berhasil melakukan reorganisasi Kopassus.
Di antaranya, mendirikan sekaligus menjadi komandan pertama Detasemen 81 Antiteror Kopassus yang kini bernama Sat 81 Kopassus (Dansat-81 Kopassus).
Termasuk membentuk dan menjadi komandan pertama Sekolah Pertempuran Khusus (Sepursus) Detasemen 81/Antiteror Kopassus di Pusdikpassus.
Bukan cuma itu, Luhut juga kenyang dengan pengalaman di medan tempur. Berbagai operasi telah dijalaninya mulai dari Operasi di Papua, Operasi di Aceh dan Operasi Seroja di Timor Timur (Timtim) yang saat ini bernama Timor Leste.
Selama mengabdi di Korps Baret Merah, Luhut menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Danton I/A Group 1 Para Komando, Kopassandha.
Danton Siliwangi di Kalimantan Barat, Pada Operasi Pemberantasan dan Penumpasan PGRS/Paraku. Kemudian, Komandan Kompi A Pasukan Kontingen Garuda (KONGA VI) Wilayah Port Said, Port Fuad, Port Suez, Mesir.
Sempat memimpin territorial dengan menjabat sebagai Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Luhut kembali meraih prestasi sebagai Danrem terbaik se Indonesia.
Luhut pecah bintang saat diangkat sebagai Wadan Pussenif, kemudian naik menjadi Danpussenif hingga akhirnya diangkat menjadi Dankodiklatad.
6. Jenderal TNI (Purn) Subagyo Hadi Siswoyo
Pria kelahiran 12 Juni 1946 di Desa Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan parjurit Kopassus lulusan Akmil 1970 pertama yang meraih pangkat Jenderal TNI.
Mantan Danjen Kopassus ini mendapat pangkat Jenderal penuh pada 11 Februari 1998 saat dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menggantikan Jenderal TNI Wiranto yang diangkat menjadi Panglima TNI oleh Presiden Soeharto.
Dikutip dari buku biografi berjudul ”Jenderal TNI Wiranto: Penegak Gerakan Disiplin Nasional” Subagyo HS merupakan lulusan Akmil dari kecabangan infanteri Kopassus. Peraih dua kali Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dalam Operasi Seroja dan Operasi Woyla ini, merupakan satu-satunya KSAD yang merasakan kepemimpinan tiga presiden yakni, Presiden Soeharto, Presiden BJ Habibie dan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Di awal-awal Reformasi 1998. Sebagai orang nomor satu di TNI Angkatan Darat (AD), Subagyo yang merupakan KSAD ke 20 merupakan sosok yang berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Tanah Air yang saat itu tengah mengalami pergolakan.
7. Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Abituren Akademi Militer (Akmil) 1980 ini juga merupakan prajurit Kopassus yang berhasil meraih pangkat tertinggi di militer menjadi Jenderal TNI.
Danjen Kopassus ke-23 ini memimpin Korps Baret Merah sejak 2008-2009. Sebagai prajurit Kopassus, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini pernah diterjunkan dalam medan operasi.
Salah satunya, Operasi Seroja, di Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste. Selama mengabdikan diri di Korps Baret Merah, Pramono berhasil menyelesaikan pendidikan militer Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri, Pendidikan PARA, Sekolah Dasar Pasukan Udara, Airborne, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (1995) Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko TNI) hingga Lemhannas RI.
Karier militer putra dari Danjen Kopassus Kolonel Inf. Sarwo Edhie Wibowo ini cukup moncer. Pria kelahiran Magelang, 5 Mei 1955 ini pernah menduduki jabatan strategis di antaranya, ajudan Presiden RI, Wakil Danjen Kopassus, Pangdam III/Siliwangi, Pangkostrad, hingga puncaknya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
8. Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa
Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa juga merupakan prajurit Kopassus yang berhasil mencapai pangkat Jenderal TNI dan menduduki jabatan tertinggi di TNI AD dan TNI.
Andika tercatat sebagai Kepala Staf Angakatan Darat (KSAD) ke 32 dan Panglima TNI ke 21 yang menjabat sejak 17 November 2021. Menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono ini memiliki merupakan lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1987 dan Adhi Makayasa.
Kariernya cukup mentereng, sejumlah jabatan strategis pernah diemban Jenderal Andika, di antaranya Dantim 3 Sat Gultor 81 Kopassus, Kadispenad, Danpaspampres, Pangdam XII/Tanjungpura, Pangkostrad, KSAD sebelum akhirnya diangkat menjadi Panglima TNI saat ini. (*)