Donald Trump Marah Besar Jadi Tersangka, Sebut Amerika Serikat Masuk Neraka!
SABANGMERAUKE NEWS - Donald Trump, yang merupakan bekas presiden Amerika Serikat, meradang setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terhadap bintang porno Stromy Daniels. Ia menyerang penggantinya sebagai presiden AS, Joe Biden dengan mengatakan bahwa Amerika akan masuk neraka.
Pria berusia 76 tahun ini mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan kejahatan. Ia berbicara kepada para pendukungnya dan media dari Mar-a-Lago, rumahnya di Florida.
"Saya tidak pernah berpikir hal seperti ini bisa terjadi di Amerika, tidak pernah berpikir itu bisa terjadi," katanya. Ia menambahkan, "Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya."
Donald Trump adalah kandidat terkuat dalam perebutan nominasi Partai Republik 2024. Dia mengatakan dari panggung yang dihiasi bendera Amerika di ballroom emas dan krem yang mewah bahwa jaksa penuntut kiri radikal di seluruh negeri sedang keluar untuk menangkapnya dengan biaya berapa pun.
Dalam pidatonya, Trump juga menyebutkan beberapa keluhannya terhadap pemerintahan saat ini.
"Sementara kita hidup melalui masa-masa tergelap dalam sejarah Amerika, saya dapat mengatakan bahwa setidaknya untuk saat ini, saya sangat bersemangat," katanya.
"Negara kita akan masuk neraka. Dunia sudah menertawakan kita karena perbatasan kita dan penarikan pasukan dari Afghanistan," ujar pemimpin dari Partai Republik itu.
Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg menuduh bahwa Donald Trump terlibat dalam dua kasus untuk kampanye kepresidenannya pada 2016. Donald Trump dituduh menyembunyikan informasi negatif dan memalsukan catatan bisnis perusahaan untuk menutupi jejaknya.
Trump menghadapi penyelidikan kriminal terpisah oleh jaksa wilayah di Georgia mengenai apakah dia secara tidak sah mencoba membatalkan kekalahan pemilu 2020 di negara bagian itu.
Dia juga menghadapi dua penyelidikan Departemen Kehakiman AS yang dipimpin oleh penasihat khusus dalam upaya membatalkan hasil pemilu 2020 dan penanganannya terhadap dokumen rahasia setelah meninggalkan jabatannya.
Jaksa penuntut Manhattan mengatakan Trump berulang kali dan secara curang memalsukan catatan bisnis New York untuk menyembunyikan tindakan kriminal yang menyembunyikan informasi yang merusak dari masyarakat pemilih selama pemilihan presiden 2016.
Tuduhan itu dirilis bersamaan dengan dakwaan termasuk perincian pembayaran uang tutup mulut kepada Daniels, model Playboy Karen McDougal dan mantan penjaga pintu Trump Tower yang mengaku memiliki cerita tentang seorang anak yang dimiliki Trump di luar nikah.
Untuk tutup mulut, Stormy Daniels dibayar US$ 130.000 oleh mantan pengacara Trump Michael Cohen, sementara McDougal dan penjaga pintu masing-masing mendapat US$ 150.000 dan US$ 30.000 dari AMI, penerbit tabloid supermarket National Enquirer.
Di tengah kemelut kasus ini, Partai Republik sebagian besar mendukung Trump. Sementara Presiden Joe Biden yang diprediksi akan kembali menjadi saingannya di 2024, menahan diri untuk tidak berkomentar terhadap kasus yang menjerat Donald Trump. (*)