Sakit Gigi Bisa Jadi Ancaman Nyata Radang Otak dan Jantung, Begini Penjelasan Dokter
SABANGMERAUKE NEWS - Dokter gigi Siska Mardiana menyebut sakit gigi bisa menimbulkan peradangan otak dan jantung, sehingga warga perlu melakukan pencegahan dini.
"Kita minta masyarakat agar melakukan pemeriksaan kesehatan gigi secara rutin setiap enam bulan sekali, untuk pencegahan sakit gigi," kata Siska Mardiana, seorang dokter Puskesmas Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Senin.
Pemeriksaan gigi secara rutin sangat penting untuk kebersihan dan kesehatan gigi, sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang bisa membahayakan.
Masyarakat seringkali menderita sakit gigi cukup potensi terkena peradangan otak dan jantung, sebab kuman bakteri makanan yang dikonsumsi masuk pada bagian gigi berlubang.
Selain itu juga kuman bakteri masuk ke gusi dan masuk ke pembuluh darah, sehingga lama kelamaan menyebar hingga mengakibatkan peradangan otak dan jantung.
Karena itu, masyarakat dapat membudayakan kesehatan dan kebersihan gigi dengan melakukan perawatan dan sehari dua kali gosok gigi setelah makan sarapan pagi dan malam hendak tidur.
Selain itu juga melakukan pemeriksaan gigi secara rutin enam bulan sekali ke dokter gigi.
Saat ini, dokter gigi yang bertugas di puskesmas, klinik dan rumah sakit di Kabupaten Lebak sudah tersebar hingga tingkat kecamatan.
Pemeriksaan gigi secara rutin itu, kata dia, dipastikan dapat mengetahui jika gigi berlubang, sehingga dokter melakukan tindakan dengan penambalan gigi.
Penambalan gigi berlubang itu agar tidak membesar dan meluas, sehingga dapat mencegah kerusakan gigi.
"Kami berharap masyarakat dapat melakukan pemeriksaan kesehatan gigi secara rutin enam bulan sekali ke dokter gigi,"kata alumni SMA 1 Rangkasbitung.
Menurut dia, masyarakat yang seringkali sakit gigi, selain berpotensi terkena jantung dan peradangan otak juga aktivitas dan produktivitas mereka menurun.
Dengan demikian, pentingnya masyarakat merawat kesehatan dan kebersihan gigi untuk kemajuan bangsa.
Sebab, jika warga itu sering sakit dan tidak sehat tentu berdampak terhadap kualitas pembangunan.
Karena itu, pihaknya bersama instansi pemerintah daerah, stakeholder (pemangku kepentingan) dan masyarakat melakukan penyampaian edukasi dan sosialisasi pentingnya kesehatan gigi.
Penyampaian edukasi dan sosialisasi itu bertujuan agar masyarakat dapat membudayakan kesehatan dan kebersihan gigi.
Selain itu juga masyarakat dapat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Kami meyakini jika masyarakat merawat dan memelihara kesehatan gigi juga PHBS dipastikan dapat mencegah sakit gigi yang bisa memicu peradangan otak dan jantung,"katanya menjelaskan. (*)