Payung Mewah Proyek Rp 40 Miliar di Masjid Agung An Nur Rusak Kena Hujan, DPRD: Bukan Satu-satunya Proyek Bermasalah di Riau!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati Rahmat, menyoroti rusaknya payung raksasa Masjid An-Nur yang sedang dalam masa pembangunan. Menurut Ade, rusaknya payung elektrik ini bukan satu-satunya proyek bermasalah di Riau.
"Mungkin tak hanya satu ini yang mengalami kasus. Jembatan Sail juga ada kasus juga yaitu tak selesai sesuai waktu, Asrama Riau di Jogja juga begitu," ujar Ade, Senin (27/3/2023).
Ade mengatakan, Gubernur seharusnya lebih kritis dalam menanggapi laporan-laporan bawahannya apalagi jika terindikasi laporan 'asal bapak senang'.
Ia menyebut Gubernur harus lebih banyak mendengar masukkan DPRD dan masyarakat.
"Jangan mudah percaya oleh laporan-laporan dari jajarannya, dan mau mendengarkan masukan dari legislatif dan masyarakat," tutupnya.
Ia mengatakan hal ini merugikan masyarakat selain itu, Gubernur pun tergerus citranya karena kinerja bawahannya yang tak maksimal. Ia mengatakan, pembangunan Riau seharusnya mengarah ke lebih baik sebagaimana yang ada dalam visi-misi Gubri, Syamsuar.
"Jangan ujung-ujungnya gubernur sebagai penanggung jawab dan memberi kepercayaan ke jajarannya tapi berkali-kali kejadian seperti ini, maka ada hal yang harus menjadi perhatian serius dari seluruh lapisan," tuturnya.
Ia menegaskan keseriusan pemerintah dalam pembangunan ini mulai dari perencananaan, pelaksanaan, kemudian pengawasaan ini harus sejalan, dipastikan kebenarannya.
Sebelumnya, sekretaris komisi IV DPRD Riau pun meragukan kualitas proyek payung elektrik itu. Proyek yang merogoh kocek Pemprov hingga 42 milyar itu ternyata rusak sebelum digunakan.
"Katanya, terpalnya berkualitas, yang bisa bertahan dan tidak lapuk selama puluhan tahun, tapi kok ini bisa hancur ya," kata Sugeng.
Tak ayal hal ini menimbulkan kecurigaan apakah ada permainan dalam proses tersebut, sebab payung elektronik di tempat-lain tidak bermasalah.
"Kita kan tak tahu juga bagaimana proses tendernya, apakah kontraktornya ditunjuk karena faktor kedekatan apa gimana. Soalnya di daerah lain, seperti di Jawa Tengah, itu pembangunan payung raksasanya tak ada persoalan kok," ulasnya. (*)