BBM Pertalite Kok Gak Turun, Padahal Harga Minyak Dunia Ambruk!
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara terkait turunnya harga minyak mentah dunia dalam waktu belakangan ini.
Turunnya harga minyak mentah dunia ini tentunya berpengaruh terhadap harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri khususnya harga BBM subsidi seperti Solar dan RON 90 atau Pertalite.
Mengutip Reuters, Jumat (24/3/2023) harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun 78 sen, atau 1% ke US$75,91 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 1,3% ke US$69,96 per barel.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji membenarkan bahwa harga minyak mentah dalam kondisi turun, namun sementara masih pada level US$ 70 per barel. Namun, turunnya harga minyak mentah dunia itu tidak serta merta bisa menurunkan harga BBM di dalam negeri.
"Sementara ini kalau (turunnya) sampai US$ 70 kami hitung masih belum (belum turun harga BBM). Jadi mulai US$ 65, harga minyak US$ 65 per barel nanti kita lakukan adjustment ya, kan sekarang US$ 73 berapa itu masih formula yang kita sampaikan di balik harga batas harga JBKP masih," terang Tutuka, Selasa (21/3/2023).
Dalam hal itu, sehingga Tutuka belum bisa menyampaikan apakah harga BBM Pertalite atau subsidi ini bisa mengalami penurunan. Namun, pihaknya masih melakukan perhitungan dan antisipasi atas turunnya harga minyak mentah dunia ini.
"Tapi kalau kami menduga itu sekitar harga minyak US$ 65 per barel itu kita mesti menyesuaikan itu," tandas dia. (*)