Tradisi Jelang Ramadan, Makam di Selatpanjang Dipadati Ratusan Peziarah
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Taburan bunga diatas pusara yang menebarkan semerbak bau harum menghiasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sri Bijuangsa, Jalan Kesehatan, Kelurahan Selatpanjang Kota.
Bunga rampai itu ditaburkan oleh sanak famili untuk para saudara mereka yang sudah tiada dan terbaring damai di tempat peristirahatan terakhir itu.
Menjelang Bulan Ramadan, banyak umat muslim yang berziarah ke makam keluarga atau leluhurnya. Tradisi ini telah menjadi kebiasaan turun temurun warga Kepulauan Meranti setiap kali menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini juga biasa dilakukan di sejumlah daerah lainnya.
Tradisi nyekar (ziarah ke kuburan) sudah terjadi turun temurun. Biasanya para pengunjung datang ke makam keluarga atau leluhur untuk mengirimkan doa.
Pantauan wartawan, tampak para peziarah tak henti-hentinya berdatangan ke makam tersebut. Selain dari warga Kepulauan Meranti sendiri, banyak pula warga pendatang yang berkunjung ke pemakaman itu demi sekedar memanjatkan doa serta pula membersihkan makam sanak famili mereka.
Sejumlah warga terlihat duduk di samping makam sambil menengadahkan tangan yang menghadap ke langit.
Mereka berdoa di samping makam untuk keluarga, orang tua, maupun sanak saudara yang sudah meninggal. Dengan harapan, doa mereka diijabah Tuhan, dan orang terkasih yang sudah lebih dulu meninggalkan mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan
Doa yang dibaca beragam, seperti zikir, Al-Fatihah, Surat Yasin dan sebagainya. Mereka juga menyiramkan air mawar dan menaburkan bunga serta membersihkan sekeliling kubur. Biasanya tradisi nyekar dilakukan menjelang Bulan Ramadan dan setelah sholat Ied.
Salah seorang peziarah, Ahmad mengaku Bahwa ziarah yang dilakukannya setiap tahun menjelang tibanya bulan suci Ramadhan.
"Tadi ziarah ke makam keluarga, ada nenek, kakak dan saudara lainnya. Ini sudah tradisi setiap tahun menjelang Ramadan hanya untuk mengirimkan sebait doa," kata Ahmad, Selasa (21/3/2023).
Di tempat pemakaman lain, tepatnya di TPU Sepakat, Kelurahan Selatpanjang Barat, salah seorang warga bernama Yanti yang ditemui turut melakukan ziarah kubur mengunjungi makam kedua orang tuanya.
Ia membawa satu bungkus bunga yang sudah diisi dengan berbagai macam bunga. Mulai dari mawar merah, bunga melati, hingga kenanga dan daun pandan yang diracik.
Kelopak bunga tersebut sudah dipisahkan dari tangkainya, dan ditabur di atas makam ayah dan ibunya. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia, dan dimakamkan di lokasi yang sama.
Yanti bercerita dia selalu mengunjungi makam kedua orang tuanya tersebut jelang Ramadan tiba dan sudah menjadi tradisi di keluarganya. Kadang, ia datang bersama anak dan saudaranya, meski saat ini ia hanya datang bersama anaknya saja.
"Tiap tahun selalu mengunjungi makam bapak dan ibu, sambil membersihkan rumput-rumput dan mendoakan almarhum dan almarhumah bahagia di alam sana," ujarnya.
Para penjual bunga pun mendapat kecipratan rezeki dari ratusan orang yang berkunjung ke makam.
"Hari ini ramai dari pagi," ujar salah satu penjual bunga, Lin di TPU Sri Bijuangsa Selatpanjang.
Lin mengaku dagangan bunganya laris. hari ini dia sudah hampir menghabiskan 20 kantong bunga. Dimana perkantongnya dijual seharga Rp5 ribu.
Namun menurut Lin, keramaian ini merupakan puncak jika dibanding hari sebelumnya.
"Hari ini sangat ramai, karena lusa sudah puasa," kata Lin. (R-01)