Antisipasi Karhutla, Riau Minta Bantuan Helikopter ke Menko Marves
SABANGMERAUKE NEWS - Provinsi Riau sedang dalam status darurat kebakaran hutan dan lahan. Meski belakangan curah hujan cukup tinggi, diprediksi curah hujan akan menurun dan memasuki periode peningkatan suhu.
Mengantisipasi karhutla, Wakil Gubernur Riau, Edy Natar mengatakan telah meminta bantuan helikopter kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) pada rapat koordinasi karhutla.
"Ini sudah menjadi perhatian pusat, kemarin sore rapat dipimpin Menko Marves, Pak Luhut," kata Wagubri, Selasa (21/3/2023).
Wagubri menjelaskan, Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi peningkatan suhu hingga dua periode pada tahun 2023 ini.
Meski yang pertama dianggap sudah lewat, namun diprediksi akan ada puncak peningkatan suhu pada bulan Agustus. Hal ini membuat Riau perlu mengambil tindakan antisipatif bersama.
"Ini menjadi PR kita bersama. Kalau sampai terjadi kasus kebakaran seperti tahun 2015 hingga 2019, kita tentu dianggap tak bisa menangani. Walaupun kita sudah ditetapkan sebagai daerah siaga darurat, kita berharap ada dukungan helikopter untuk patroli dan water bombing," ujar Wagubri.
Ia mengatakan, Setelah permintaan tambahan armada helikopter ini disampaikan, LBP langsung merespons dengan menanyakan domain siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan dukungan tersebut. Dalam waktu segera, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan bantuan.
Selain itu, Riau juga berencana untuk menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) berupa hujan buatan pada bulan Maret, mengingat prediksi BMKG menunjukkan curah hujan di wilayah Riau menurun pada bulan Mei mendatang.
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur juga sempat menyebutkan meminta bantuan pesawat dan helikopter yang diajukan ke BNPB terdiri dari water bombing serta patroli.
"Ada juga permintaan pesawat untuk teknologi modifikasi cuaca, totalnya 6," kata Jim Gafur.