Kok Bisa Ya BUMN Rugi Terus Tapi Tetap Sedot Uang Rakyat?
SabangMerauke News - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mengungkapkan bahwa 40% BUMN penerima PMN mengalami kerugian. Hanya 60% yang untung dan berkontribusi ke pemasukan negara.
Meski demikian, pemerintah tetap memberikan suntikan modal. Ternyata ada alasan dari pemberian PMN tersebut.
Tenaga Pengkaji Restrukturisasi, Privatisasi, dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan Dodok Dwi Handoko menegaskan, suntikan modal diberikan tidak hanya untuk mendapatkan untung. Tetapi karena BUMN tersebut memang ditugaskan pemerintah untuk melaksanakan tugas pembangunan.
Misalnya, membangun infrastruktur terutama di wilayah terpencil sehingga diminati oleh sektor swasta. Ini tentunya nanti menguntungkan juga bagi Indonesia jika investasi masuk.
"Kalau penugasan kita nggak bicara profit motif. Ada area yang kita sacrifice BUMN tidak financially perform, tapi secara projects PMN terdeliver economically, atau meng-generate transaksi ekonomi baru," ujarnya dalam media briefing, Jumat (14/1/2022).
Menurutnya, sebelum memberikan suntikan modal melalui PMN kepada BUMN, pemerintah sudah melakukan pertimbangan yang matang. Sebab, BUMN tidak hanya bertujuan memberikan keuntungan kepada negara tapi juga melayani masyarakat.
"Jadi kenapa masih diberikan PMN? Ada pertimbangan prioritas pemerintah, yaitu layanan publiknya baik, bisa meningkatkan ekonomi, jadi tidak hanya keuntungan semata secara bisnis dan komersial," jelasnya.
Oleh karenanya, ke depan pengawasan kepada BUMN penerima PMN akan makin ditingkatkan. Saat ini Kementerian Keuangan memiliki key performance indicator (KPI). Ini untuk memastikan suntikan modal yang diberikan digunakan dengan baik sesuai tujuan.
"Kita ikat KPI-nya untuk minimal dari sisi komitmen sesuai dengan rencana BUMN itu," tuturnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan, sebanyak 40% BUMN penerima PMN mengalami kerugian sejak diberikan pada tahun 2005-2021. Bahkan di 2020 saja, kerugian BUMN penerima PMN mencapai Rp 38,31 triliun.
"Kalau kita lihat dari kinerja BUMN (yang dapat PMN) hanya 60% yang datangkan laba sedangkan 40% rugi," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi XI akhir tahun lalu. (*)