Penelitian Apple Watch, Banyak Orang Kurang Tidur di Malam Hari
SABANGMERAUKE NEWS - Sebuah penelitian dari Apple Heart and Movement mengungkapkan bahwa banyak orang tidak cukup tidur di malam hari.
Penelitian ini dibentuk oleh Apple and Brigham and Women's Hospital (BWH), serta American Heart Association (AHA), pada tahun 2019 untuk melihat tanda peringatan dini soal penyakit fibrilasi atrium (AFib) atau gangguan irama jantung.
Dilansir dari Apple Insider, dirilis pada bulan Maret, hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah rata-rata waktu yang dihabiskan orang untuk tidur cuma sebanyak 6 jam 17 menit.
Hanya 31,2% orang yang berhasil mencapai tujuh jam tidur atau lebih, sesuai rekomendasi dari American Heart Association di mana durasi tidur pada malam hari minimal 7 jam.
Sebanyak 39,7% tidur antara 6 sampai 7 jam, lalu 20,3% lainnya tidur antara lima dan enam jam semalam dan 8,8% tidur kurang dari 5 jam
Data tersebut melibatkan lebih dari 42 ribu orang yang turut ikut serta dalam penelitian di perangkat Apple Watch dan iPhone mereka melalui aplikasi Apple Research.
Juru bicara Brigham and Women's Hospital menjelaskan bahwa tidur dianggap sebagai hal sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan manusia. Dengan tidur cukup juga dapat menghindari penyakit serius seperti kardiovaskular, metabolisme, dan kesehatan otak.
Para peneliti juga melihat adanya perbedaan yang wajar ketika orang tidur pada hari kerja dan saat akhir pekan. Kebanyakan orang tidur sebelum tengah malam pada hari kerja sebanyak 66,4%.
Namun pada akhir pekan grafik beberapa saat bergeser kemudian, dengan 56,6% mencapai batas sebelum jam 12 pagi.
BWH memberikan saran untuk melacak tidur dan meningkatkan kebiasaan tidur, termasuk menetapkan rutinitas dan konsisten pada pola tidur.
Untuk mengukur tidur, disarankan untuk mengatur pelacakan tidur di Apple Watch sehingga pengguna dapat melihat bagaimana kualitas tidur mereka dari waktu ke waktu.