Pelan Tapi Pasti! Perusahaan Asing Caplok 15 Persen Saham Pertamina Geothermal
SABANGMERAUKE NEWS - Laporan bulanan registrasi pemegang efek PT Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) per 28 Februari 2023 dirilis ke publik.
Anak usaha Pertamina ini baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 Februari lalu. Sebelumnya, perseroan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 10,35 miliar saham atau 25% di harga Rp 875 per unit. Masa penawaran umumnya berlangsung pada 20-22 Febuari.
Adapun daftar pemegang saham PGEO per 28 Februari atau pasca-IPO, terdiri dari PT Pertamina Power 69,01%, PT Pertamina Pedeve 5,99%, Masdar Indonesia Solar Holdings RSC Limited 15%, dan masyarakat 10%.
Masdar Indonesia sendiri disebut berkantor di Al Sila Tower, Abu Dhabi Global Market. Statusnya adalah badan usaha asing.
Dalam keterangan resmi Indonesia Investment Authority (INA) belum lama ini, memang disebutkan bahwa Masdar Clean Energy yang perusahaan dari Uni Emirat Arab dan pemimpin global dalam energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan ikut menjadi investor IPO PGEO.
Sebagai investor signifikan dalam pencatatan saham perdana PGE, Masdar Clean Energy membawa pengalaman internasional mereka untuk mengeksplorasi potensi pembangkit listrik tenaga panas bumi secara menyeluruh.
Secara rinci, Masdar mengempit 6.209.421.300 saham PGEO. Jika berpatokan pada harga IPO, maka dana yang dikeluarkan Masdar untuk menyerap saham IPO PGEO adalah sekitar Rp 5,43 triliun.
Selain Masdar, INA juga menjadi investor IPO PGEO. Namun tak ditegaskan rinci berapa jumlah saham yang diserap oleh INA.
Pada perdagangan Jumat (10/3/2023), saham PGEO ditutup di Rp 860 atau naik 0,58% dari sehari sebelumnya.