Mayjen TNI (Purn) Prihadi Agus Irianto Paparkan 3 Resep Merajut Persatuan Bangsa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Mantan Koorsahli Panglima TNI, Mayjen TNI (Purn) Prihadi Agus Irianto mengajukan 3 resep konkret dalam upaya merajut persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam situasi dinamika global saat ini, tiga kombinasi elemen penting diperlukan untuk memperkuat rasa kebersamaan sesama anak bangsa.
Ketiga kombinasi elemen tersebut meliputi penguatan iman taqwa (imtaq), nasionalisme dan militansi. Segitiga elemen tersebut terangkum dalam sistem perangkat rohani, ideologi dan juang.
"Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan prasyarat pokok bangsa ini bisa terus menapaki sejarah besarnya. Unsur yang harus diperkuat meliputi elemen rohani, ideologi dan juang," tegas Mayjen TNI (Purn) Prihadi Agus Irianto dalam dialog kebangsaan yang ditaja Yayasan Bina Unggul Nusa Persada (Yayasan Bangsa) di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Jumat (10/3/2023).
Hadir sebagai narasumber dalam dialog ini yakni tokoh masyarakat dan politisi Riau, Fauzi Kadir serta pejabat mewakili Badan Kesbangpol Provinsi Riau. Sementara, dialog dimoderatori oleh Ketua Yayasan Bangsa, Robert Hendrico Nababan.
Kegiatan ini digelar atas inisiator Kapten Inf Turba Marpaung dan dibuka oleh Danrem 031 Wirabima diwakili Kasrem, Kolonel Habzen Sianturi. Kegiatan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, agama dan elemen kepemudaan.
Mayjen TNI (Purn) Prihadi Agus Irianto menjelaskan elemen rohani, ideologi dan juang merupakan satu kekuatan utama yang menjadi elan vital persatuan dan kesatuan bangsa. Segenap potensi anak bangsa yang beragam mesti menyadari bahwa tanpa kebersamaan yang kuat kemajuan bangsa akan sulit diraih.
"Kekuatan Bangsa Indonesia ada pada keberagaman rakyatnya. Dengan perbedaan yang ada kita bisa menjadi kuat. Oleh karena itu, persatuan dan kesatuan bangsa harus kita jaga dan lestarikan," tegas Prihadi Agus yang juga pernah menjabat sebagai Danrem 031 Wirabima pada 2013-2015 lalu.
Ketua Yayasan Bangsa, Robert Hendrico Nababan menjelaskan, dialog kebangsaan digelar untuk mencermati dinamika kebangsaan yang terjadi saat ini dalam konteks Provinsi Riau. Termasuk situasi kamtibmas dan stabilitas sosial keamanan yang saat ini menjadi sorotan masyarakat.
"Dimensi persatuan ini sangat kompleks. Di dalamnya ada unsur keadilan sosial, kesetaraan dan kemanusiaan. Kita menyoroti hal-hal ini yang dapat memicu terjadinya gejolak sosial," kata Robert.
Robert menegaskan, jalan dialog adalah pilihan terbaik dalam upaya memperkuat persatuan masyarakat. Komunikasi sosial yang egaliter dan berkeadilan akan membangun rasa saling memiliki, empati dan peduli tanpa batas-batas sosial.
"Membangun empati sosial adalah upaya paling konkret dalam memperkuat persatuan sosial masyarakat yang majemuk," tegas Robert. (*)