BEM Unri Desak Dirut PT Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin Dicopot: Dia Penanggung Jawab Kecelakaan Kerja!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau mendesak pencopotan Dirut PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin. Tuntutan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban Jaffee atas serangkaian kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Blok Rokan sejak dikelola PHR pada 9 Agustus 2021 lalu.
"Mendesak Dewan Komisaris Pertamina Hulu Rokan bertanggungjawab untuk menindak tegas dengan segera mengeluarkan surat pemberhentian kepada pimpinan direksi PT Pertamina Hulu Rokan Jaffee A Suardi sebagai penanggungjawab dari kecelakaan kerja yang terjadi," tulis BEM Unri dalam pernyataan sikapnya usai bertemu dengan jajaran manajemen PHR, Rabu (8/3/2023).
"Menuntut pemberian jaminan kesehatan dan keselamatan kerja bagi seluruh karyawan PHR dengan mengevaluasi penerapan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan membuka pada publik sudah sejauh mana penerapan sistem (K3) yang selama ini digunakan," tulis BEM Unri.
Dalam keterangan tertulisnya, BEM Unri juga mendesak agar PHR dan institusi lain yang terkait, membuka sepenuhnya proses investigasi atas kematian 10 pekerja dalam kasus kecelakaan kerja yang terjadi di Blok Rokan.
Sebagaimana diwartakan, serangkaian kecelakaan kerja di Blok Rokan menjadi sorotan publik dalam beberapa waktu terakhir. Gelombang protes dan demonstrasi meledak menuntut pencopotan Jaffee Arizon Suardin dari jabatan Dirut PHR. Sebelumnya, dua pejabat elit di PHR yakni EVP Business Upstream Feri Sri Wibowo dan EVP Business Support Fransjono Lazarus telah diberhentikan.
BEM Unri juga mendesak penyelesaian permasalahan kerusakan rumah warga di Kabupaten Kampar akibat kegiatan seismik yang dilakukan PHR melalui mitra kerjanya PT Elnusa. Akibat getaran seismik dan ledakan yang dilakukan, ratusan bangunan rumah mengalami keretakan.
Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Riau, Muhammad Armizul Chaniago menyatakan, kasus-kasus kecelakaan kerja di Blok Rokan telah menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap PT Pertamina Hulu Rokan.
Menteri Sosial Politik BEM UNRI, Muhammad Ravi menjelaskan, pihaknya memilih datang beraudiensi ke PHR karena ingin berfokus pada penyelesaian permasalahan.
"Kami mengajak PT Pertamina Hulu Rokan untuk menunjukkan komitmen dan tanggung jawabnya dalam membenahi Blok Rokan," tegas Ravi. (*)