Wajah-wajah Politisi yang Hiasi Pengurus PBNU, Ini Daftarnya
SabangMerauke News - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya telah mengumumkan struktur kepengurusan PBNU periode 2021-2026.
Beberapa nama dalam kepengurusan PBNU merupakan kader parpol.
Berdasarkan catatan kumparan, PBNU kini tak lagi sepenuhnya ‘berwarna’ PKB. Sebab ada sejumlah kader partai politik lain yang masuk dalam jabatan strategis.
Berikut daftar kader berbagai parpol yang menjadi pengurus PBNU di bawah komando Gus Yahya:
PPP
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, merupakan tokoh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Anak dari ulama karismatik Alm Maimoen Zubair itu dalam susunan kepengurusan PBNU masuk di jajaran A’wan PBNU.
PKB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merupakan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Gus Yahya menempatkan Khofifah sebagai Ketua PBNU.
Lalu kader PKB lainnya Dipo Nusantara Pua Upa. Ia ditunjuk jadi wakil Bendahara Umum PBNU. Dipo juga merupakan anggota DPR RI F-PKB dan bertugas di Komisi III.
PDI Perjuangan
Berikutnya, ada Nasyirul Falah Amru yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Politikus yang akrab disapa Gus Falah ini juga menjabat Sekretaris Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) DPP PDIP. Ia juga merupakan anggota Komisi VII.
Di posisi strategis lainnya ada Mardani H Maming kader PDI Perjuangan yang juga Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan. Mardani Maming juga Ketua BPP HIPMI. Ia dipercaya Gus Yahya menjadi Bendahara Umum PBNU.
Terobosan lain PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya adalah pertama sekali tokoh perempuan atau Bu Nyai NU ikut dalam kepengurusan PBNU.
Beberapa perempuan yang masuk kepengurusan PBNU di antaranya adalah di jajaran Mustasyar ada Nyai Nafisah Sahal Mahfudz; Nyai Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid (Istri Gus Dur) dan Nyai Mahfudloh Ali Ubaid.
Selain itu, di jabatan A’wan ada Nyai Nafisah Ali Masum; Nyai Badriyah Fayumi; serta Nyai Ida Fatimah Zaenal. Juga di Tanfidziyah ada nama Khofifah Indar Parawansa serta Alissa Qotrunnada Wahid (putri Gus Dur) yang menjabat sebagai Ketua.
Sebelumnya, Gus Yahya menjelaskan alasan beberapa politisi aktif masuk ke dalam jajaran pengurus PBNU masa khidmat 2022-2027. Menurut dia, hal tersebut menjadi strategi untuk saling menjaga satu sama lain.
"Strategi yang kami pilih adalah dengan memasukkan unsur-unsur dari berbagai kepentingan politik yang berbeda supaya satu sama lain bisa saling menjaga. Kalau kita bersihkan dari politisi sama sekali, tetap saja kepentingan-kepentingan politik akan berusaha masuk,” kata Gus Yahya.
Gus Yahya berharap kehadiran para politikus ini bisa bermanfaat bagi kemajuan PBNU ke depan, terlebih ada keinginan dirinya agar PBNU bisa menjadi organisasi yang transparan. (*)