Meteor Hantam Permukaan Bulan Tertangkap Kamera, Kawah yang Dihasilkan Diperkirakan Berdiameter Belasan Meter
SABANGMERAUKE NEWS - Berdasarkan catatan NASA, setiap hari, setidaknya ada 100 ton meteor membombardir Bumi. Beberapa jumlah kecil di antaranya bergesekan dengan udara di atmosfer menghasilkan pemandangan indah yang kita sebut sebagai “bintang jatuh.”
Namun bagaimana dengan meteor di objek luar angkasa lain selain Bumi?
Kita tidak mengetahui banyak tentang planet lain atau di Bulan dan satelit lain karena tidak banyak instrumen yang merekam kejadian bintang jauh setiap harinya.
Namun beberapa kali astronom dengan teleskop atau instrumennya berhasil lengkap fenomena bintang jauh di luar angkasa.
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dicatat bahwa bulan tidak memiliki atmosfer seperti bumi yang bisa membuat gesekan udara yang kemudian menghasilkan pertunjukan bola api ala bintang jatuh.
Sehingga, satu-satunya cara meteor di bulan dapat terlihat adalah adalah sisa hantaman (debris) yang terkena cahaya matahari.
Bulan tidak memiliki atmosfer, yang artinya tidak ada medium yang mengerem batuan tersebut, sehingga kemungkinan meteor tersebut sampai ke tanah cukup tinggi, dan meninggalkan jejak kawah.
Terbaru, kurator astronomi asal Hiratsuka City Museum berhasil merekam fenomena menakjubkan dari teleskop belakang rumahnya.
Daichi Fujii, asal Hiratsuka, prefektur Kanagawa, Jepang, merekam kilatan cahaya di bulan yang dihasilkan oleh hantaman meteor. Kejadian tersebut terjadi pada 23 Februari 2023.
“Kawah yang dihasilkan diperkirakan berdiameter belasan meter, dan OHRC di atas kapal penjelajah India Chandrayaan-2 bulan akan mampu menangkapnya secara memadai,” ungkapnya.
Lalu bagaimana dengan Mars?
Sayangnya kita tidak punya klip bintang jatuh di planet merah. Namun robot NASA, InSight Lander berhasil merekam guncangan yang diakibatkan hantaman meteor.
Wahana antariksa NASA yang lain, Mars Reconnaissance Orbiter, yang mengitari Mars sebagai satelit menangkap gambar kawah yang diakibatkan meteor tersebut. Hasilnya adalah kawah berdiameter 160 meter, dengan kedalaman 21 meter.
Sayangnya NASA mengumumkan wahana InSight Lander pensiun permanen per Desember 2023 lalu setelah krisis daya akibat panel suryanya tertutup debu Mars.