Makin Kaya! Salim Ivomas Pratama-Lonsum Panen Laba Rp 2,2 Triliun dari Kelapa Sawit
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) atau Lonsum dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) panen cuan sepanjang tahun 2022 lalu. Dua perusahaan sawit milik Grup Salim mencatat total laba bersih mencapai Rp 2,24 triliun.
Adapun laba bersih Lonsum naik 4% menjadi Rp 1,04 triliun. Sedangkan Salim Ivomas tumbuh 21% menjadi Rp 1,2 triliun.
Lonsum meraih laba kotor Rp 1,49 triliun, laba usaha Rp 1,21 triliun dan EBITDA Rp 1,75 triliun tahun lalu. Penjualan perseroan mencapai Rp 4,59 triliun sepanjang 2022 atau naik 1%.
Kenaikan ini didorong meroketnya harga jual rata-rata produk sawit yang sebagian diimbangi penurunan volume penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Presiden Direktur Lonsum Benny Tjoeng menuturkan, perseroan mempertahankan posisi keuangan yang sehat tanpa pendanaan melalui utang bank pada 31 Desember 2022.
“Di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, terutama dampak dari cuaca dan volatilitas harga komoditas, Lonsum meraih kinerja keuangan yang positif. Kami melanjutkan kegiatan peremajaan lahan kelapa sawit tua dan berfokus pada upaya-upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi,” tutur Benny dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/2/2023) lalu.
Tahun lalu, total produksi tandan buah segar (TBS) Lonsum naik 2% menjadi 1,42 juta ton. Hal ini seiring kenaikan TBS eksternal yang sebagian diimbangi oleh penurunan TBS inti. Produksi TBS inti turun 2% menjadi 1,17 juta ton, terutama karena dampak cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan peremajaan tanaman sawit.
Total produksi CPO Lonsum mencapai 306 ribu ton, sama seperti 2021. Pada semester II-2022, produksi TBS inti dan CPO Lonsum masing-masing naik 14% dan 27% dibandingkan semester II-2021.
“Untuk mendukung pertumbuhan organik, kami terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja modal, terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur. Kami juga fokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan,“ tutup Benny.
Sementara itu, Salim Ivomas membukukan penurunan pendapatan 9% menjadi Rp 17,7 triliun tahun lalu, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 19,6 triliun. Laba usaha tercatat mencapai Rp 2,9 triliun, stabil dari 2021. Perseroan membukukan pertumbuhan EBITDA 5% menjadi Rp 4,6 triliun. Adapun laba bersih naik 21% menjadi Rp 1,2 triliun.
Sebesar 29% pendapatan Salim Ivomas disumbangkan divisi perkebunan, sedangkan 71% dari minyak dan lemak nabati.
Tahun lalu, produksi TBS perseroan naik 8% menjadi 3,7 juta ton, CPO naik 7% menjadi 736 ribu ton, sedangkan palm kernel tumbuh 7% menjadi 180 ribu ton.
Sementara itu, penjualan CPO Salim Ivomas naik 1% menjadi 701 ribu ton, sedangkan palm kernel, palm kernel oil, palm kernel expeller naik 2% menjadi 166 ribu ton. Adapun produksi bibit naik 47% menjadi 9.300 ton.
Total lahan tertanam perseroan mencapai 294.488 hektare (ha) per Desember 2022. Perinciannya, luas lahan tertanam kelapa sawit mencapai 244.768 ha, karet 16.074 ha, tebu 14.056 ha, dan lain-lain 19.950 ha. (*)