Erick Thohir Ngotot Pertamina Hulu Energi Melantai di Bursa Saham: Perlu Dana Cari Cadangan Minyak!
SABANGMERAUKE NEWS - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan alasan di balik pentingnya PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, untuk melantai ke bursa saham melalui Initial Public Offering alias IPO.
Hal ini menurutnya perlu dilakukan supaya perusahaan mendapatkan sumber pendanaan untuk kegiatan pencarian cadangan minyak baru.
Menurut Erick, pencarian dana melalui IPO untuk kegiatan eksplorasi perlu dilakukan karena perusahaan migas pelat merah ini mempunyai keterbatasan pendanaan. Di sisi lain, impor minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) negara ini setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.
"Artinya BBM kebutuhannya makin tinggi. Nah, artinya apa? Kalau Pertamina tidak bisa memaksimalkan produksinya karena kekurangan uang, ini kan momentum yang nanti tidak datang dua kali, apalagi sekarang teknologi sumur tua itu makin hari makin canggih, itulah kenapa kita dorong Pertamina itu untuk mencari dana," ungkap Erick Rabu (1/3/2023).
Ia pun berharap dengan adanya kegiatan pengeboran sumur eksplorasi maupun pengembangan dapat meningkatkan produksi migas Pertamina. Apalagi, lanjutnya, Pertamina juga pernah mempunyai cerita sukses di pengelolaan Blok Rokan, meski sempat kurang mulus di Blok Mahakam lantaran transisi pengelolaanya yang kurang begitu mulus.
"Nah kita harapkan sumur-sumur tua lain segera dieksplorasi apakah tadi yang Pertamina apakah yang dari private sektor, sekarang kan banyak juga yang menghasilkan minyak dari private sektor dan sudah go public juga, jadi jangan dibunyikan sebagai ini liberalisasi. Kalau liberalisasi apa yang private sektor boleh, kenapa kita ga boleh?" katanya.
Ditentang Anggota DPR
Rencana PHE untuk melakukan IPO sebelumnya mendapatkan penolakan keras dari sejumlah anggota Komisi VI DPR RI. Hal tersebut diketahui dari pembahasan dalam Rapat Kerja yang diselenggarakan Komisi VI bersama Wakil Menteri BUMN dan sejumlah direksi BUMN pada Rabu (7/12/2022).
Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid menilai alih-alih melepas saham anak usaha di sektor hulu migas, PT Pertamina sebaiknya memilih anak usaha lainnya untuk IPO. Misalnya, seperti PT Kilang Pertamina Internasional atau PT Pertamina International Shipping (PIS).
Namun, untuk anak usaha strategis seperti PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamina Patra Niaga sebaiknya perusahaan migas pelat merah tersebut berpikir ulang.
"Upstream sama downstream jangan. Pertama adalah PHE tempat orang produksi minyak, tempat orang mencari produksi minyak, yang kedua adalah Pertamina Patra Niaga tempat orang mendistribusikan minyak," ujar dia.
Penolakan juga datang dari Anggota Komisi VI Doni Akbar, menurut dia rencana PHE untuk melakukan IPO tidak ada urgensi yang mendasar. Oleh sebab itu, ia berharap agar rencana IPO anak usaha Pertamina di sektor hulu migas dapat dikaji kembali.
"Secara pribadi belum terasa nyaman apa yang dilakukan PHE untuk IPO karena saya tidak melihat suatu urgensi yang harus dilakukan. Sehingga kalau tidak dilakukan IPO, PHE akan bubar atau jadi masalah tidak. Tidak melihat hal itu," kata dia.
PHE sendiri rencananya bakal menawarkan saham sebesar 10%-15%. Dalam rangka persiapan menuju IPO yang ditargetkan berjalan pada 2023 ini, PHE telah menyelesaikan laporan keuangan per Juni 2022 dan sertifikasi cadangan yang dimilikinya. (RE-01)