Ngeri! Korban Pelecehan Pasangan Mahasiswa Kedokteran Unand Bertambah, Kini Jadi 12 Orang
SABANGMERAUKE NEWS - Setelah viral di sosial media kasus dugaan pelecehan seksual terhadap pasangan mahasiswa Universitas Andalas (Unand), Pimpinan Unand kembali merilis bertambahnya korban akibat perilaku menyimpang dua mahasiswa Fakultas Kedokteran berinisial HJ dan NZ.
Semula korban dari kedua mahasiswa ini berjumlah depan orang dan kini bertambah menjadi 12 orang.
Sekretaris Universitas Andalas, Henmaidi mengatakan, terduga pelaku benar merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Unand. Total jumlah korban hingga kini ada sebanyak 12 orang. Hanya saja, apakah seluruh korban merupakan mahasiswa dan mahasiswi Unand, pihaknya tidak bisa merilis itu.
"Seluruh korban, saksi dan terlapor sudah diperiksa tim Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unand," kata Henmaidi.
Henmaidi melanjutkan, pemeriksaan para korban, saksi dan terlapor yang dilakukan Satgas PPKS Unand, sudah dilakukan secara maraton sejak kasus ini dilaporkan pertama kali pada Desember 2022. Kasus ini, baru kemudian viral di media sosial beberapa hari belakangan.
Diketahui, kasus dugaan perilaku menyimpang kedua terduga pelaku ramai menghiasi laman di media sosial sejak jumat kemarin. Akun twitter @andalasfess yang memposting kedua foto terduga pelaku. Dalam postingan itu, juga dilengkapi narasi
"Bantu UP kasus pelecehan di FK predatornya masih bebas" katanya.
Modusnya, kedua terduga pelaku menginap di tempat kos temannya. Mengambil foto atau video para korban yang sedang tertidur dengan membuka bajunya. Menurut pengakuan NZ, foto yang berhasil didokumentasikan dikirim ke cowoknya, pun sebaliknya foto teman pria cowoknya juga dikirim kepada dirinya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatra Barat, Kombes Pol Andry Kurniawan sebelumnya menyatakan, kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh kedua terduga pelaku tersebut, sudah masuk tahap penyidikan. Bahkan, penyidik sedang melengkapi alat bukti penyidikan.
"Sudah masuk tahap penyidikan," kata Kombes Pol Andry Kurniawan. (RE-01)