Camat Palangkaraya Pukul Anak Buah, Inspektorat Sebut Sudah Damai
SABANGMERAUKE, KALTENG - Plt Kepala Inspektorat Kota Palangkaraya Nur Hidayat, membenarkan adanya laporan tindakan kekerasan fisik yang dilakukan Camat Bukit Batu kepada pegawainya.
Kata Nur Hidayat, laporan tersebut masuk diterima Inspektorat Kota Palangkaraya di Agustus lalu.
“Korban sudah memberi aduan kepada kami di Agustus lalu,” ucapnya kepada Tribunkalteng, beberapa hari lalu.
Menurutnya, setelah adanya aduan itu Inspektorat melakukan pemeriksaan pada kedua belah pihak untuk mendengarkan keterangan dari masing-masing.
“Kedua belah pihat sudah kami panggil, kami melakukan pemeriksaan antara pelaku dan korban,” ungkap Nur Hidayat.
Jelas Nur Hidayat, berdasarkan keterangan saat mediasi kedua pihak, berawal dari membagikan unggahan melalui aplikasi WhatsApp.
Sehingga Camat Bukit Batu Hendrikus S Budi, memanggil korban untuk menanyakan maksud pesan yang dibagikan tersebut.
Karena tersulut emosi pelaku (camat;red) dan korban didorong keluar tidak sengaja terkena pukulan.
“Iya korban terkena pukulan karena tidak sengaja. Wajah korban ada yang lebam, akhirnya melapor ke Inspektorat Kota Palangkaraya,” beber Nur Hidayat.
Katanya, mediasi yang dilakukan Inspektorat Kota Palangkaraya pun antar kedua belah pihak akhirnya berujung damai.
“Setelah mediasi kedua belah pihak sudah berdamai, dan hanya keselahpahaman saja,” tutup Nur Hidayat.
Sementara itu, Camat Bukit Batu Hendrikus S Budi saat dikonfirmasi Tribunkalteng, tak menampik adanya kejadian tersebut.
Menurut Hendrikus S Budi, dirinya tak sengaja memukul wajah bawahannya, karena dirinya mendorong korban keluar dari kantor.
“Saya mendorong korban dan mengajak keluar dari kantor. Saat mendorong, tangan saya tidak sengaja mengenai wajah korban,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, kejadian tersebut hanya kesalahpahaman saja.
Sebab selama ini tidak pernah memiliki masalah pribadi, aksi tersebut murni oleh emosi sesaat saja.
“Saya dan korban sudah berdamai, sekarang tidak ada permasalahan lagi. Semua sudah baik-baik saja,” tutup Hendrikus S Budi. (*)