Gas Belerang PT RAPP Sebabkan 32 Pekerja Alami Gangguan Pernafasan, 1 Orang Dirawat di Rumah Sakit
SABANGMERAUKE News, Pelalawan - Sebanyak 32 pekerja kontraktor di lingkungan PT Riau Andalan Pulp and Paper mengalami gangguan pernafasan akibat paparan gas belerang, Minggu (19/2/2023). Para pekerja dilarikan ke klinik terdekat dan satu orang terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit Efarina, Pangkalan Kerinci.
Berdasarkan informasi yang dirangkum media ini, para karyawan sempat pusing-pusing akibat aroma gas yang sangat pedih di tenggorokan hingga sampai mual-mual. Adapun sebanyak 31 buruh yang terpapar gas belerang tersebut berasal dari 3 perusahaan kontraktor RAPP yakni, PT MSM, PT GUT dan PT PBM.
Informasi awal insiden pencemaran gas kimia berbahaya ini bermula dari beredarkan pesan berantai yang memuat keterangan kronologis kejadian dari petugas Safety Man PT MSM, Dicky Anggara.
Disebut kalau kejadian berlangsung di BM#1, IRS, Folio Shieter dan APW pada Minggu pagi tadi. Saat karyawan MSM sedang melakukan aktifitas Tool Box Meeting (TBM), tiba tiba mereka merasakan aroma bau yang tidak sedap.
"Tim HSE segera menginstruksikan dan merapat ke jalur evakuasi sebelah utara," tulis Dicky dalam laporannya yang beredar.
Dijelaskan, pada saat melakukan evakuasi, tiba-tiba tim HSE mendapat informasi ada karyawan MSM sesak nafas dan muntah muntah. Tim lantas segera membawa korban tersebut ke klinik townsite untuk dilakukan pengecekan lanjutan.
Saat ini sudah terdata sebanyak 15 orang yang terpapar dirawat di klinik townsite. Mereka disebutkan bernama Fauzi yang dirawat di RS Efarina, Amri, Abd Rais, Hariono, Sahlan, Mustar Kelana dan Nandar Andrias.
Korban lain yang dilaporkan bernama Romdoni, Aryadi, Chandra, Bambang Iswanto, Hendri Amril, James, Robert Oktoyendra dan llham Sunardi. Sementara, 17 nama korban lainnya belum terkuak.
Pengawas Ketenagakerjaan Kumpulkan Data
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau, Imron Rosyadi menyatakan, tim pengawas ketenagakerjaan telah turun menindaklanjuti insiden pencemaran gas belerang di lingkungan kerja PT RAPP tersebut.
Berdasarkan laporan awal yang diperoleh, ada sebanyak 32 korban pekerja yang bekerja di lingkungan PT RAPP. Mereka merupakan karyawan dari perusahaan kontraktor yakni PT MSM, PT GUT dan PT PMB. Para korban saat insiden dibawa ke klinik di lokasi yang disebut TS-1
"Salah satu korban dibawa ke Rumah Sakit Efarina," terang Imron, Minggu malam kemarin.
Imron menjelaskan, diduga sumber gas berasal dari cerobong asap unit pembakaran belerang pada Sulphuric Acid Plant yang sedang proses start-up. Gas belerang tersebut terbawa oleh angin ke lokasi proyek.
RAPP Membantah
Humas PT RAPP, Budi saat dihubungi menyatakan dirinya tengah dirawat. Namun Budi membagikan pesan tertulis yang memuat keterangan dari Disra Alldrick, Head Of Communications (Humas) PT RAPP.
Anehnya, Disra membantah terjadinya kecelakaan kerja berupa bocornya gas mengandung kimia di pabrik RAPP.
"Terkait dugaan kebocoran gas di area operasional PT RAPP, bersama ini kami klarifikasi bahwa hal tersebut tidak benar," terang Disra, Minggu (19/2/2023).
Disra dalam keterangannya sama sekali tidak menjelaskan soal kejadian yang sebenarnya. Sebaliknya, ia hanya mengklaim kalau keselamatan kerja menjadi prinsip yang dijunjung tinggi oleh RAPP.
"PT RAPP memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat, karyawan, dan lingkungan sekitar dalam seluruh wilayah operasional perusahaan," terangnya. (CR-01)