36.513 Orang di Pekanbaru Menganggur, Tengku Azwendi Khawatirkan Angka Kriminalitas Meningkat
SABANGMERAUKE NEWS, Pekanbaru - Angka pengangguran di Kota Pekanbaru cukup mengagetkan. Tercatat, per tahun 2022 ini, sebanyak 36.513 orang warga Pekanbaru usia produktif tidak bekerja alias menganggur.
Predikat Pekanbaru sebagai kota investasi bertolak belakang dengan serapan angkatan kerja. Sebagai ibukota dan barometer Provinsi Riau, Pekanbaru dinilai gagal menjadi kota investasi yang pro rakyat.
"Kalau melihat angka pengangguran yang relatif tinggi itu, maka patut dipertanyakan predikat Pekanbaru sebagai kota investasi. Artinya, label kota investasi tak selaras dengan serapan tenaga kerja. Data pengangguran itu berasal dari OPD terkait," kata Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Tengku Azwendi Fajri, Rabu (15/2/2023).
TAF, sapaan populer Azwendi menilai, seharusnya investasi mampu menyerap tenaga kerja. Namun, faktanya pengangguran masih besar di kota ini.
"Itu artinya, angka-angka statistik investasi itu semu dan tidak berkualitas. Ini namanya investasi yang tak pro rakyat," kata TAF.
Ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru ini menegaskan, dirinya tak terlalu ambil pusing dengan statistik angka investasi di Kota Pekanbaru yang diklaim terbaik. Selagi hal tersebut tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, maka investasi tersebut dinilai sebagai sebuah kegagalan.
"Untuk apa investasi diklaim tinggi dan tumbuh, tapi kenyataannya pengangguran tinggi. Ini kan sepertinya hanya permainan angka-angka. Masyarakat sangat memahami dan merasakannya sendiri. Faktanya pengangguran di kota kita masih besar," tegas TAF.
Ia khawatir, tingginya angka pengangguran akan menimbulkan dampak sosial dan gangguan keamanan. Jika Pemko Pekanbaru tidak melakukan langkah konkret, maka bisa saja potensi gangguan kamtibmas terjadi, baik secara laten maupun konkret.
"Ini yang kita khawatirkan. Karena biasanya angka pengangguran yang tinggi berkorelasi dengan tingkat kriminalitas dan gangguan kamtibmas," tegas TAF. (*)