Babi Batang, Hewan Unik Penghuni Hutan Sumatera
SABANGMERAUKE NEWS - Hewan ini namanya babi batang. Anehnya, dia sama sekali tidak berkerabat dengan babi. Bahkan, secuil gen babi pun mungkin dia enggak punya.
Babi batang (Arctonyx hoevenii) sekilas memang terlihat seperti babi. Namun kalau lihat rambutnya, mereka lebih mirip binturong. Alih-alih dengan babi, hewan ini justru berkerabat dekat dengan sero dan cerpelai.
Populasi babi batang tersebar di Asia Tenggara, mulai dari China timur hingga Thailand. Mereka juga bisa ditemukan di India. Kalau di Indonesia, babi batang hidup damai di pulau Sumatera. Bisa ditemukan di hutan di ketinggian 800 mdpl hingga puncak gunung tertinggi.
Babi batang adalah hewan omnivora. Mereka bisa makan hewan-hewan kecil seperti cacing larva hingga mamalia. Mereka juga terkadang makan tumbuhan macam ubi dan akar.
Hewan nokturnal beraktivitas di malam hari ini memiliki moncong yang memanjang mirip babi. Moncong ini digunakan untuk makan dan menggali tanah untuk berburu mangsa. Ya, mereka adalah penggali yang hebat.
Mereka punya warna bulu abu-abu tua hingga coklat. Warna ekornya putih hingga kuning muda. Ada dua garis gelap di wajahnya, dan tenggorokan warna putih. Panjang ekornya sekitar 12 cm hingga 17 cm.
Babi batang bisa ditemukan di padang rumput, perbukitan, pegunungan, hutan hujan tropis, dan hutan semi-hijau. Babi batang adalah spesies soliter motil, yang berarti mereka bisa pergi sendiri enggak berkelompok.
Soal reproduksi, babi batang hanya sedikit yang diketahui. Musim kawin biasanya terjadi pada April hingga September, dengan masa kehamilan 5 hingga 9,5 bulan. Sekali melahirkan, mereka bisa menghasilkan 2 hingga 4 anak. Babi batang jantan akan mencapai kematangan seksual sampai dia umur lebih dari 1 tahun.
Betina akan mengasuh anaknya hingga mereka dewasa. Anak-anak babi batang bakal disapih sampai berusia 4 bulan. Tidak ada informasi yang diketahui soal umur babi batang di alam liar. Namun kalau di penangkaran, mereka bisa hidup hingga umur rata-rata 14 tahun.
Babi batang terdaftar sebagai hewan yang paling tidak diperhatikan sejak 1996. Namun, populasi mereka menurun dan saat ini terdaftar sebagai hewan terancam punah. Di Thailand dan India, babi batang berada di bawah status perlindungan yang ketat secara hukum. Mereka terancam karena penggunaan anjing pemburu di seluruh Indochina. (RE-01)