Update Terbaru Gempa Turki, 20 Ribu Lebih Korban Tewas dan 80 Ribu Luka-Luka
SABANGMERAUKE NEWS - Gempa bumi magnitudo 7,7 yang mengguncang Turki dan Suriah dilaporkan telah menelan 20.318 korban jiwa hingga Jumat (10/2/2023). Sementara korban luka menurut badan bencana negara mencapai lebih dari 80 ribuan. Gempa terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 pukul 04.17 dini hari dan menyebabkan kerusakan yang luas.
Gempa yang berpusat di Provinsi Kahramanmaras itu mempengaruhi lebih dari 13 juta orang di 10 provinsi termasuk Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Gaziantep, Hatay, Kilis, Malatya, Osmaniye dan Sanliurfa. Beberapa negara di kawasan itu, termasuk Suriah dan Lebanon, juga merasakan getaran kuat.
Upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung dan tim penyelamat masih menemukan korban beberapa hari setelah getaran mematikan. Jumlah korban meninggal terus meningkat di tengah kehancuran yang meluas dan udara dingin yang melanda.
Kondisi diperparah dengan kelaparan dan keputusasaan yang menghantui ratusan ribu korban selamat, tapi kehilangan tempat tinggal akibat gempa. Beberapa orang yang terperangkap di bawah reruntuhan berhasil diselamatkan pada malam hari. Termasuk seorang anak laki-laki berusia 10 yang diselamatkan bersama ibunya setelah 90 jam tertimbun di distrik Samandag di provinsi Hatay.
Masih di Hatay, seorang gadis berumur tujuh tahun, Asya Donmez diselamatkan setelah 95 jam dan dibawa ke rumah sakit, lapor kantor berita milik pemerintah Anadolu. Sayangnya, semakin hari, harapan ditemukannya korban selamat di antara reruntuhan di seluruh wilayah semakin memudar.
Ini merupakan bencana terbesar yang terjadi di Turki dan Suriah selama satu abad terakhir. Berbagai pihak telah mengirimkan bantuan termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kepala Kabinet WHO Dr Catharina Boehme menyampaikan, dengan kondisi cuaca dan gempa susulan yang sedang berlangsung, pihaknya berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa dan memastikan akses kesehatan agar orang bertahan hidup.
“Mereka membutuhkan tempat tinggal, makanan, air bersih dan perawatan medis, untuk cedera akibat gempa bumi, tetapi juga untuk semua kebutuhan kesehatan dasar,” kata Boehme mengutip keterangan WHO, Sabtu (11/2/2023). (RE-02)