Tersangka Pencabulan 17 Anak di Jambi Mengaku Sebagai Korban Pemerkosaan, Hampir Bunuh Diri Karena Suami Jijik
SABANGMERAUKE NEWS - Alih-alih menjadi pelaku, keluarga Yunita (20) tersangka pencabulan 17 anak di Jambi, mengklaim Yunita merupakan korban pemerkosaan. Keluarga meyakini Yunita mengalami pemerkosaan yang dilakukan delapan orang anak, yang paling tua berusia 15 tahun.
Keluarga menyatakan tidak benar bahwa Yunita melakukan pencabulan pada 17 anak sebagaimana diungkapkan polisi. K, bibi kandung Yunita, menyampaikan pemerkosaan itu terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, Kamis (2/2). Yunita dipaksa memasuki kamar di rumahnya yang berada di Kelurahan Rawasari, Kota Jambi. Mata Yunita ditutup, dan ia dipaksa membuka pakaian.
“Ada yang pegangi tangannya. Ada yang injak kepala sama rambutnya. Dan perilaku anak-anak di sini tak kayak anak pada umumnya, mereka itu pintar,” ujarnya.
Namun, suami Yunita tidak membela, tetapi justru mengeluarkan kata yang menyakitkan hatinya. Oleh karena itu, perempuan ini ingin mengakhiri hidup dengan menggunakan silet, Kamis (2/2) malam. Dia berusaha bunuh diri dengan melukai tangannya sendiri menggunakan silet. Dia merasa hidupnya hina dan hancur.
“Itu menyayati tangannya memang benar, tetapi itu karena omongan suaminya yang bilang sudah jijik. Dia berniat bunuh diri karena omongan suaminya. Juga dia sudah merasa hidupnya hina dan sudah hancur,” kata MS (25), kakak kandung Yunita, Jumat (10/2/2023).
Aksi melukai diri tersebut disampaikan suami Yunita kepada tim Polda Jambi. Kepolisian itu menarik kesimpulan bahwa Yunita memiliki perilaku yang menyimpang sehingga harus dites kejiwaan.
S (50), ayah kandung Yunita, berharap Polda Jambi dapat melakukan penyelidikan yang berimbang. Selain menggali keterangan dari keluarga Yunita, kepolisian juga diminta memeriksa satu per satu anak-anak. Sebab menurutnya, ada yang sudah mengakui perbuatan pemerkosaan.
“Kami minta juga jangan sepihak. Jadi, diselidiki lagi. Kami juga siap memberikan keterangan,” katanya. (RE-02)